Portalbangkabelitung.com- Disetiap kisah fiktif yang kita baca, manusia selalu ditampilkan sebagai pahlawan dalam membasmi kejahatan.
Atau jika bukan, manusia setidak-tidaknya akan menjadi penentu dari nasib mahluk lain.
Baca Juga: 5 Agustus 1962, Diresmikannya Hotel Indonesia Sebagai Saksi Sejarah Asian Games Era Bung Karno
Disetiap kisah peperangan antara manusia dengan dewa, manusia dengan orc atau manusia dengan binatang buas hampir dapat dipastikan manusialah yang selalu bertahan.
Pernahkah kita berpikir mengapa hal itu berlaku demikian?
Mengapa manusia selalu bertahan di akhir kisahnya, walaupun telah mengahadapi gelombang wabah zombie?.
Baca Juga: Menko Perekonomian Optimisi Pemulihan Ekonomi Indonesia Di Bidang Pertanian Dapat Bertumbuh Positif
Di setiap masa, di setiap tempat mereka yang memiliki fisik lemah akan berusaha keras mengasah kemampuan otaknya.
Dan bagi mereka yang memiliki kemampuan fisik yang baik akan mengasah kemampuan ototnya.
Baca Juga: Kemenang Tetapkan Tahun Baru Muharram 1443 H Jatuh Pada Tanggal 10 Agustus
Perbedaan manusia dan lawan mereka di kisah-kisah fiktif adalah kelemahan manusia itu sendiri.
Manusia sadar bahwa ia memiliki kelemahan, maka mereka mencoba untuk memperkuat sesuatu yang mereka punya dan berusaha mengurangi kelemahan tersebut.
Sejatinya, kelemahan manusia adalah kekuatan terbesar mereka
Baca Juga: Nadiem Tegaskan Sanksi Untuk Kampus Yang Tidak Mengajukan Bantuan UKT Ke Mahasiswanya
Dengan mengetahui kelemahan secara tidak langsung berusaha untuk mempertajam apa yang mereka miliki.
Siapapun dan apapun lawan manusia, mereka akan dapat mengalahkannya, tentu dengan memanfaatkan ketajaman fisik atau otak mereka.
Apakah manusia akan menang melawan wabah?.
Baca Juga: Afghanistan Sebut Penarikan Cepat Pasukan AS Dan NATO Sebagai Penyebab Konfil Taliban Makin Berkepanjangan
Atau manusia sadar bahwa wabah tidak bisa dikalahkan lalu berusaha berdamai dengan itu?
Atau balik melawan dengan ketajam otak atau ketahan fisik mereka?
Dan pertanyaan terakhir, apakah anda telah sadar titik kelemahan anda sebagai manusia?.***