Myanmar Makin Memanas, Tentara Pakai Tiktok untuk Ancam Bunuh Warganya Myanmar

5 Maret 2021, 21:34 WIB
Seorang pengunjuk rasa memperlihatkan video TikTok yang memperlihatkan aparat bersenjata Myanmar yang mengancam menembak para pengunjuk rasa anti kudeta. /REUTERS /

Portalbangkabelitung.com - Situasi di Myanmar semakin hari semakin mencekam, banyak kekerasan terjadi kepada para demonstran.

Tentara dan polisi Myanmar telah melakukan penculikan kepada bnayak masyarakat sipil termasuk para wartawan.

Tidak puas dengan penculikan dan pembunuhan, Saat ini Tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata enyampaikan ancaman pembunuhan melalui Tiktok kepada pengunjuk rasa kudeta bulan lalu.

Baca Juga: Sang Ayah Tembak 20 Kali Kepala Putri Kandungnya hingga Tewas, Begini Kronologinya

Kelompok hak digital Myanmar ICT for Development (MIDO) telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer yang mengancam pengunjuk rasa ketika pertumpahan darah meningkat.

"Itu hanya permukaan gunung es," ucap direktur eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung, seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Pangandaran.com , Jumat, 5 Maret 2021.

Seorang junta dan juru bicara tentara tidak menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Istrinya Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Potong Kemaluan Selingkuhan Istrinya

Satu video yang ditemukan oleh Reuters menunjukkan seorang pria berseragam tentara mengarahkan senapan serbu ke kamera dan berbicara kepada pengunjuk rasa.

"Saya akan tembak tepat di wajahmu, dan saya menggunakan peluru sungguhan." ucap tentara pada video Tiktok itu.

Bahkan, para militer mengancam akan tembak siapapun yang dilihatnya.

Baca Juga: Menlu Singapura Sebut Aksi Militer Myanmar Tembaki Demonstran Merupakan Aib Nasional

"Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat. Jika Anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan Anda," ungkapnya.

TikTok merupakan platform media sosial terbaru yang mengalami perkembangan konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.

Facebook sekarang telah melarang semua halaman yang terkait dengan tentara Myanmar.

Baca Juga: Situasi Makin Mencekam, WNI Dihimbau Tinggalkan Myanmar

Melihat fenomena itu, pihak Tiktok melalui pernyataan resminya menyatakan tidak mengizinkan konten yang mengancam.

“Kami memiliki Pedoman Komunitas yang jelas yang menyatakan kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi yang salah yang menyebabkan kerugian," ujarnya.

Pihak TikTok juga berusaha menghapus semua konten ancaman.

Baca Juga: Ditemukannya Sebuah Surat Wasiat Kyal Sin Dikantong yang di Tulis sendiri, Begini Isinya

"Terkait dengan Myanmar, kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apapun yang melanggar pedoman kami,” tegasnya.

Setelah berkembang pesat di Myanmar, TikTok mengalami peningkatan unduhan yang kuat setelah militer melarang Facebook bulan lalu.

Tiktok juga menjadi populer di kalangan aktivis muda, dengan tagar protes #SaveMyanmar mencapai 805 juta tampilan.

Baca Juga: Pakar Kebebasan Beragama PBB Telah Menyikapi Tindakan Anti-Muslim yang Terjadi Diberbagai Dunia

Facebook, walaupun dilarang tapi tetap populer di Myanmar. Pihak facebook memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Kudeta Makin Bergejolak, Kini Tentara Myanmar Pakai Tiktok untuk Ancam Bunuh Warganya Sendiri" yang tayang pada 5 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Enday Suhendar)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Terkini

Terpopuler