Portalbangkabelitung.com- Terus berlanjut bentrokan antara warga Palestina dan pemukim ilegal Yahudi Israel di lingkungan wilayah Yerusalem kembali pecah.
Warga Palestina dan pemukim illegal Yahudi Israel saling meenghujani satu sama lain dengan batu, kursi, dan kembang api.
Para pejabat setempat mengatakan, pemicu bentrokan adalah aksi kelompok-kelompok pemukim ilegal Yahudi Israel yang mengusir paksa sejumlah keluarga Palestina.
Baca Juga: Fix ! Ragunan Ditutup Hari Ini Sampai Waktu Yang Tidak Ditentukan
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, aksi pengusiran warga Palestina oleh pemukim ilegal Yahudi Israel yang penuh ancaman tersebut memicu protes dan bentrokan dalam rangkaian perang Gaza yang berlangsung selama 11 hari pada Mei 2021 silam.
Polisi Israel dan petugas di perbatasan mengatakan bahwa mereka telah menangkap empat tersangka bentrokan di lingkungan Sheikh Jarrah, pusat konflik Israel dan Palestina di Yerusalem Timur sejak tahun 2019 lalu.
Baca Juga: 4 Jenis Obat Pereda Sakit Pinggang, Yuk!! Baca Agar Sakit Pinggang Kamu Teratasi
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) mengatakan, awaknya telah mengobati 20 warga Palestina, termasuk 16 orang yang menderita semprotan merica dan gas air mata, serta korban lainnya terluka akibat peluru yang dilapisi karet.
Pernyataan pihak IFRC juga mengatakan, dua orang lain terluka, termasuk seorang pria tua yang tertembak di bagian kepala.
Baca Juga: Kenali Dexamethasone Harsen, Obat Pereda Nyeri Dan Mengatasi Peradangan Sendi
Mereka juga mengungkapkan para pemukim ilegal Yahudi israel melemparkan batu ke salah satu ambulans, dan pasukan Israel menyemprotkan air sigung pada ambulans kedua milik IFRC.
Ledakan kekerasan antara warga Palestina dan pemukim ilegal Yahudi Israel tersebut menjadi perseteruan terbaru di Sheikh Jarrah yang selama berminggu-minggu mengalami kerusuhan, sampai-sampai menarik perhatian internasional.
Baca Juga: 5 Obat Sakit Gigi Yang Tersedia Di Kimia Farma Beserta Harganya
Tak peduli dengan gencatan senjata antara Israel dan Palestina yang diberlakukan pada 21 Mei 2021, pemukim ilegal Yahudi Israel terus menggencarkan operasi untuk mengusir puluhan keluarga Palestina.
Begitu juga siklus ketegangan yang masih bertahan, dalam ujian awal yang suram bagi Pemerintah koalisi baru Israel yang baru saja dimulai seminggu yang lalu.
Intervensi dari Jaksa Agung Israel pada puncak pergolakan itu pun telah membuat pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah dalam waktu dekat dihentikan.
Akan tetapi, kelompok-kelompok hak asasi mengatakan pengusiran warga Palestina oleh pemukim ilegal Yahudi Israel masih bisa berlangsung di bulan-bulan mendatang, ketika perhatian internasional berkurang, dan berpotensi memicu putaran lain pertumpahan darah.***