Kekayaan Jack Ma Merosot Setelah Kritik Aturan Tiongkok

- 6 Maret 2021, 12:30 WIB
Jack Ma, pendiri dan executive chairman perusahaan e-commerce asal China, Alibaba.
Jack Ma, pendiri dan executive chairman perusahaan e-commerce asal China, Alibaba. /REUTERS/Yua Shino

Kesengsaraan Jack Ma baru-baru ini dipicu oleh pidato 24 Oktober di mana dia mengecam sistem peraturan Tiongkok.

Hal ini menyebabkan penangguhan IPO Grup Ant senilai Rp. 530 triliun rupiah hanya beberapa hari sebelum daftar publik raksasa fintech itu.

Baca Juga: Kaya Dalam Semalam, Wanita Thailand Temukan Muntahan Ikan Paus Terjual Seharga Rp3,7 Miliar

Regulator Tiongkok sejak itu memperketat pengawasan anti-trust di sektor teknologi negara. Salah satunya Alibaba yang mendapatkan banyak tekanan.

Lebih lanjut Tiongkok pun mulai memperketat cengkeraman mereka di sektor fintech dan telah meminta Ant menjadi perusahaan induk keuangan untuk diatur seperti perusahaan keuangan tradisional.

Jack Ma kemudian menghilang dari mata publik selama sekitar tiga bulan, memicu spekulasi heboh tentang keberadaannya.

Baca Juga: Diduga Menetap Secara Ilegal, 9 Warga Palestina Diusir Israel dari Yerusalem

Dia pun muncul kembali pada bulan Januari dengan penampilan video berdurasi 50 detik.

Lebih lanjut diketahui orang terkaya Tiongkok saat ini adalah Zhong, berkat kinerja harga saham Nongfu Spring dan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Kritik Aturan Tiongkok, Kekayaan Jack Ma Merosot dan Bukan Lagi Orang Terkaya di Tiongkok" yang tayang pada 2 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Dahelia Saputri)

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x