Seorang Biarawati Menangis dan Berlutut Memohon di Hadapan Tentara Myanmar Untuk Berhenti Tembaki Warga

- 8 Maret 2021, 08:38 WIB
Potret biarawati yang menangis dan berlutut di hadapan militer dan polisi Myanmar.
Potret biarawati yang menangis dan berlutut di hadapan militer dan polisi Myanmar. /Twitter/@htinkthu

Baca Juga: Siap Habisi Pemberontak Komunis, Filipina Anggarkan Rp5 Triliun

Dia juga dipukul di kaki dan dada tetapi hanya mengalami luka ringan.

Namun begitu, suster Nu Tawng adalah salah satu biarawati yang berdiri di depan klinik dan menunjukkan solidaritas dengan para pengunjuk rasa dengan memegang spanduk bertuliskan "Keadilan dan demokrasi akan menang" saat pengunjuk rasa anti-kudeta berbaris di jalan-jalan.

Selain itu, ia juga ikut serta dalam pawai di Myitkyina bersama dengan para pendeta, umat awam, dan biarawati lainnya untuk berdoa bagi perdamaian.

Lebih lanjut, biarawati itu mengatakan dia merasa sangat sedih dan menangis ketika dia melihat gambar pasukan keamanan dengan keras menindak protes damai di beberapa kota.

Baca Juga: Aparat Berhasil Gagalkan Puluhan Ribu Benur Lobster, KKP: Ekspor Benur Harus dengan Syarat

“Saya seorang biarawati Katolik tetapi saya juga warga negara Myanmar, jadi saya memiliki perasaan yang sama dengan orang-orang Myanmar,” katanya.

Selain itu, ia juga ikut serta dalam pawai di Myitkyina bersama dengan para pendeta, umat awam, dan biarawati lainnya untuk berdoa bagi perdamaian.

Lebih lanjut, biarawati itu mengatakan dia merasa sangat sedih dan menangis ketika dia melihat gambar pasukan keamanan dengan keras menindak protes damai di beberapa kota.

“Saya seorang biarawati Katolik tetapi saya juga warga negara Myanmar, jadi saya memiliki perasaan yang sama dengan orang-orang Myanmar,” katanya.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah