Baca Juga: Wanita ini Kehilangn Hak Asuh Anak Kandungnya Sendiri
Bahkan, suster Nu Tawng menekankan bahwa orang-orang dari semua lapisan masyarakat, agama dan etnis perlu berjalan bahu-membahu untuk mencapai tujuan demokrasi.
“Saya yakin kami akan mencapai tujuan kami melalui ketekunan meskipun perjalanannya berat dan menghadapi lebih banyak pertumpahan darah,” katanya.
Gambar-gambar dari intervensi berani Sister Nu Tawng dibagikan di media sosial dan bahkan orang-orang dari luar Myanmar termasuk jurnalis, kelompok hak asasi dan mantan utusan hak asasi PBB Yanghee Lee memuji keberaniannya.
Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangadaran.com dengan judul "Detik-detik Seorang Suster Berlutut di Depan Tentara Myanmar Agar Setop Tembaki Warga" yang tayang pada 7 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Pangadaran/R Sabrina Puspa Dewi)