Myanmar Makin Mencekam, Inggris Desak Warganya Tinggalkan Myanmar

- 12 Maret 2021, 20:57 WIB
Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021.
Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. /Reuters/

Portalbangkabelitung.com - Dinamika perpolitikan di Myanmar saat ini tidak kunjung usai, keadaan di Myanmar justru kini makin memanas.

Militer Myanmar kini makin ganas dalam menghadapi para demonstran.

Banyak para demonstran yang terluka saat aksi unjuk rasa, dan tercatat sudah 60 orang tewas.

Baca Juga: Junta Myanmar Menggunakan Taktik Mematikan dan Senjata yang Sudah Disediakan untuk Melawan Demonstran

Dalam tanggapan atas tindakan yang merajalela dari junta Myanmar, Inggris mendesak waraganya untuk meninggalkan negara itu atau jika tidak dapat keluar tetap tinggal di dalam rumah.

Langkah Inggris itu dilakukan sehari setelah kelompok hak asasi mengatakan aparat keamanan Myanmar membunuh 12 orang demonstran.

"Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan (FCDO) menyarankan warga Inggris untuk meninggalkan negara itu dengan cara komersial, kecuali ada kebutuhan mendesak untuk tinggal," kata kementerian luar negeri Inggris pada Jumat, 12 Maret 2021, seperti dikutip dari pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Myanmar Makin Memanas,Dewan Keamanan PBB mengutuk kekerasan di Myanmar

"Ketegangan dan kerusuhan politik meluas sejak pengambilalihan militer dan tingkat kekerasan meningkat," tambah pernyataan Kemenlu Inggris.

Inggris mengutuk kekerasan di Myanmar dan menyerukan pemulihan demokrasi.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x