Pasar Ini Jual Daging Kucing dan Anjing, Diketahui Setelah Terlacak Pemilik Hewan Peliharaan

- 13 Maret 2021, 23:39 WIB
Penjual memotong daging sapi di sebuah restoran di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, 6 September 2019.
Penjual memotong daging sapi di sebuah restoran di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China, 6 September 2019. /REUTERS / Athit Perawongmetha/REUTERS

Portalbangkabelitung.com - Ditemukan pasar daging yang menjual daging kucing dan anjing di Pasar Perdagangan Daging Peternakan Yuanhui Jiangmen, China.

Pemerintah Jiangmen, provinsi Guangdong, menerima laporan dari aktivis kekejaman terhadap hewan dan langsung menggambil tindakan dengan menutup kios-kios di Pasar tersebut.

Hal ini terungkap saat kucing peliharaan hilang dan ditemukan pemiliknya di sebuah kios di pasar tersebut.

Baca Juga: Bela Sang Ibu yang Selalu Mendapatkan Kekerasan, Remaja 18 Tahun Tikam Ayahnya Sebanyak 24 Kali

Pihak berwenang menggerebek pasar tersebut dan menyita 235 kucing, yang kemudian diperiksa kesehatannya oleh pusat pencegahan dan pengendalian penyakit hewan kota.

"Untuk memastikan kucing dalam perawatan yang lebih baik, kami telah bernegosiasi dengan relawan untuk memindahkan kucing ke organisasi profesional," kata pihak pemerintah di akun Weibo resminya.

"Pada saat yang sama, departemen pengawas pasar kami sedang mengatur pemeriksaan di semua pasar di kota," kata mereka seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Baca Juga: 2 Tahun Tragedi Penembakan Jemaah, PM Selandia Baru: 15 Maret Jadi Warisan yang Meninggalkan Luka

Tidak ada informasi yang dirilis tentang nasib anjing-anjing itu yang dikeluarkan dari pasar selama penggerebekan.

Pihak berwenang diberitahu setelah pemilik kucing di Shanghai menyadari hewan peliharaan mereka hilang, kata aktivis hewan Zhang Man.

Pemiliknya menggunakan teknologi GPS untuk melacak kucing itu dan menemukannya sejauh 1.500 kilometer di pasar Guangdong.

Baca Juga: Lagi! Ditembak Polisi 2 Demonstran Antikudeta Myanmar Tewas

Pasar tersebut diketahui mulai beroperasi pada bulan September dengan izin untuk menjual ternak termasuk ayam dan bebek.

Keesokan harinya para aktivis, Liu Ling dan Chen Yu, tiba di pasar untuk menyelidiki, diikuti oleh pejabat pemerintah pada hari itu juga.

Chen menemukan lima kandang di satu toko, dengan sekitar 300 kucing dan anjing, katanya kepada surat kabar tersebut.

Baca Juga: Ditemukan Gudang Narkoba Bawah Air, Kapal Selam Berisi 2 Ton Narkoba

Dia mengatakan bau busuk menyelimuti toko itu, di mana mereka juga menemukan peralatan yang biasa digunakan untuk menyembelih hewan.

Beberapa kucing ditemukan masih memakai kalung. Pemilik toko tidak hadir pada saat penggerebekan.

Polisi Jiangmen mengatakan kepada The Beijing News bahwa penyelidikan terus berlanjut tetapi mereka belum dapat membuktikan hewan-hewan itu akan disembelih dan dijual dagingnya atau tidak.

Baca Juga: Para Buruh Myanmar Disekap di Dalam Pabrik Agar Tidak Ikut Demonstrasi

Tahun lalu, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China mengunggah di laman resminya bahwa mayoritas penduduk tidak setuju dengan pelabelan anjing sebagai hewan ternak yang dapat disembelih untuk perdagangan daging anjing di China.

Kementerian juga menyebut anjing sebagai "hewan pendamping khusus".

Pada bulan Mei, kota Shenzhen menjadi kota pertama di China yang melarang penjualan dan konsumsi daging anjing dan kucing.

Itu terjadi setelah wabah Covid-19 dikaitkan dengan daging satwa liar dan mendorong otoritas China untuk melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Terlacak Pemilik Hewan Peliharaan, Penjual Daging Kucing dan Anjing di Pasar China Digerebek" yang tayang pada 13 Maret 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ade Cahyana)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah