Situasi di Myanmar Tak Kunjung Reda, Demonstran Gunakan Tato sebagai Bentuk Perlawanan

- 17 Maret 2021, 23:02 WIB
Seorang pria bertato Aung San Suu Kyi mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, pada 8 Februari 2021.
Seorang pria bertato Aung San Suu Kyi mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, pada 8 Februari 2021. /Reuters

Portalbangkabelitung.com - Situasi di Myanmar makin memanas dan aksi unjuk rasa di Myanmar masih terus terjadi.

Setiap hari demonstran yang tewas akibat aksi unjuk rasa terus bertambah dan militer Myanmar makin brutal dalam menghadapi para demonstran. 

Di tengah aksi unjuk rasa, ada cara unik demonstran yang menarik perhatian.

Baca Juga: Seorang Ayah Tega Membunuh Anaknya Karena Tak Ingin Anaknya Berdosa dan Masuk Neraka

Yaitu mereka yang mengunjuk rasa tentang perebutan kekuasaan atau kudeta oleh militer lewat tato bertema kudeta.

Ada 3 desain tato yang populer untuk dipilih oleh kalangan aktivis Myanmar yaitu 'Kebebasan dari Ketakutan' atau 'Revolusi Musim Semi' untuk digambar pada tubuh mereka.

Sementara yang lain menyukai gambar wajah pemimpin yang digulingkan, Aung San Suu Kyi atau penghormatan gerakan tiga jari.

Baca Juga: Dikenal Negara Perfeksionis, Jepang Potong Gaji Karyawannya yang Pulang 2 Menit Lebih Awal

Motif itu semakin populer sejak junta merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021 menurut tempat Tato di negeri itu.

Diketahui, lebih dari 80 orang telah tewas dan 2.100 orang ditangkap dalam tindakan keras yang dilakukan oleh polisi dan pasukan keamanan pada protes harian di seluruh negara Asia Tenggara, kata sebuah kelompok advokasi.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x