Ngwe Oo mulanya dibawa ke klinik yang dikelola badan amal. Namun, luka di kepala Ngwe Oo terlalu parah sehingga klinik hanya bisa memberi penanganan seadaanya.
Baca Juga: Tokoh Syiah India: 26 Ayat dalam Al-Quran Merupakan Tambahan dari Para Khalifah dan Berisi Kekerasan
Orang tua Ngwe Oo kemudian pergi ke rumah sakit kota, di mana staf mengatakan pihaknya tidak memiliki kemampuan untuk merawat Ngwe Oo dan merujuk ke rumah sakit militer terdekat di Pyin Oo Lwin, sekitar tiga jam perjalanan.
Dokter La Min, bukan nama sebenarnya, mengatakan kepada AFP bahwa orang tua gadis itu putus asa.
Junta berulang kali mengatakan rumah sakit yang dikelola militer adalah pilihan bagi warga sipil, tetapi orang tua Ngwe Oo takut dengan layanan yang didukung tentara.
Baca Juga: Situasi di Myanmar Tak Kunjung Reda, Demonstran Gunakan Tato sebagai Bentuk Perlawanan
Sebaliknya, orang tua Ngwe Oo ingin mengemudi ke arah yang berlawanan dengan Meiktila, di mana rumah sakit umum memiliki peralatan dan staf yang dibutuhkan untuk merawat Ngwe Oo.
Saat itu sudah lewat jam 8 malam, junta memberlakukan jam malam dan siapa pun yang ditemukan di luar rumah berpotensi ditangkap.
Sistem perawatan kesehatan Myanmar merupakan salah satu yang terlemah di Asia Tenggara, bahkan semakin berantakan sejak kudeta.
Baca Juga: Dikenal Negara Perfeksionis, Jepang Potong Gaji Karyawannya yang Pulang 2 Menit Lebih Awal