Kurangnya Fasilitas di RS, Dokter di India Harus Putuskan Siapa yang Hidup dan Siapa yang Meninggal

- 7 Mei 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi situasi pandemi Covid-19 di India. Pengakuan seorang dokter di India yang harus memutuskan siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati ketika pasien datang kepadanya dengan terengah-engah.*
Ilustrasi situasi pandemi Covid-19 di India. Pengakuan seorang dokter di India yang harus memutuskan siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati ketika pasien datang kepadanya dengan terengah-engah.* /Reuters/Danish Siddiqui

Di ibu kota New Delhi, tercatat setidanya kurangnya 20 tempat tidur dari lebih 5.000 tempat tidur ICU Covid-19.

Baca Juga: Azan Maghrib 3 Menit Lebih Awal, Warga di Masjid Malaysia Wajib Mengganti Puasanya

Pasien selalu bergegas dari rumah sakit ke rumah sakit lain, meninggal di jalan atau di rumah, sementara truk tangki oksigen bergerak di bawah penjagaan bersenjata ke fasilitas dengan stok sangat rendah.

Krematorium bekerja sepanjang waktu, mengeluarkan asap saat jenazah korban tiba setiap beberapa menit.

Selama shift maratonnya, yang didokumentasikan Reuters untuk memberikan salah satu laporan paling komprehensif dari rumah sakit yang kewalahan selama gelombang mengerikan di India.

Baca Juga: Alami Lonjakan Pasien Akibat Kasus Infeks Covid-19, Militer India Janjikan Bantuan Medis

Dr Aggarwal mengatakan dia khawatir apa yang akan terjadi jika dia terinfeksi juga, mengetahui bahwa rumah sakitnya sendiri tidak mungkin menemukannya tempat tidur.

Dia tidak divaksinasi karena sakit pada bulan Januari ketika suntikan untuk profesional medis sedang dilakukan. Namun dia sempat merasa tenang karena pada bulan Februari jumlah penularan relatif rendah. Namun dugaannya salah.

"Kami semua salah paham bahwa virus itu telah hilang," katanya.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Covid-19 di India Makin Mengerikan, Dokter Ini Mengaku Harus Putuskan Siapa yang Hidup dan Mati" yang tayang pada 6 Mei 2021***(Pikiran Rakyat Bekasi/Ade Cahyana)

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x