Penelitiaan Baru, Ahli Bedah Amerika Serikat Lakukan Transplantasi Ginjal Babi ke Tubuh Manusia

22 Oktober 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi - Penelitiaan Baru, Ahli Bedah Amerika Serikat Lakukan Transplantasi Ginjal Babi ke Tubuh Manusia /Pixabay/RoyBuri./

Portalbangkabelitung.com-Kabar mengejutkan datang dari dunia kedokteran ahli bedah translpantasi dr. Robert Montogomery di Amerika Serikat.

Ia menggunakan ginjal babi untuk ditransplantasikan ke tubuh manusia untuk pertama kalinya.

Dikabarkan transplatasi tersebut tidak akan membawa dampak perlawanan secara langsung oleh sistem kekebalan si penerima.

Baca Juga: 10 Tips Memilih Istri Idaman, Ini Rahasianya!

Penelitian ini merupakan suatu perkembangan dan akan menjadi kunci yang berpotensi dapat membantu menurunkan pengunaan organ manusia untuk transplantasi.

Tata cara yang dilaksanakan oleh NYU Langone Health di New York City menggunakan babi yang gennya telah diubah mereka.

Sehingga jaringannya tidak lagi mengandung molekul, diketahui dapat memicu penolakan  yang disebabkan oleh alpha-gal yang berperan merobohkan karbohidrat gen babi, molekul gula, atau glycan.

Baca Juga: 6 Tips Jitu Menambah Berat Badan Ideal, Cepat dan Alami!

Kondisi penerima ginjal tranplatasi tersebut ialah pasien yang mati otak dengan tanda-tanda disfunsi ginjal.

Selain itu, menurut Montgomery, ini jadi pendekatan sebagai solusi jangka pendek untuk pasien sakit kritis sampai ginjal manusia tersedia, atau sebagai cangkok permanen.

Karena diketahui Kebutuhan translanstasi ginjal di Amerika Serikat cukup tinggi dan untuk mendapatkan donor ginjal manusia menururt United Network for Organ Sharing membutuhkan waktu rata-rata tiga sampai lima tahun.

Baca Juga: 15 Tips Kulit Putih Alami Tanpa Sckincare, Ini Rahasianya!

Saat melakukan percobaan transplatasi ginjal kepada calon pasien, tentu saja harus ada persetujuan dari pihak keluarga sebelumnya.

Selama percobaan transplantasi ini, ginjal diletakkan di luar tubuh sehingga para peneliti dapat mengamatinya.

Setelah tiga hari kemudian ginjal tersebut baru bisa melekat dengan pembuluh darahnya.

Baca Juga: 10 Tips Agar Selalu Sehat di Masa Pandemi Covid-19

Selain itu transplantasi ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi penderita ginjal seperti indikator fungsi ginjal dan tingkat keratinin abnormal kembali menjadi normal.***

 

Editor: Dea Megaputri

Sumber: Pikiran Rakyat

Terkini

Terpopuler