Doni Monardo Tempuh Jalur Darat ke Lokasi Bencana NTT, Ini Penyebabnya

5 April 2021, 15:11 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo /ARAHKATA/Humas BNPB

Portalbangkabelitung.com - Perjalanan melalui jalur darat terpaksa dilakukan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menuju lokasi bencana banjir dan longsong di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penyebabnya, kondisi cuaca serta larangan terbang bagi pesawat. Doni beserta rombongan harus menempuh perjalanan hingga lima jam untuk mencapai titik bencana.

"Seharusnya sekarang akan terbang lagi ke Larantuka setelah refueling, namun cuaca di Larantuka tidak memungkinkan. Sehingga kami putuskan menggunakan rute jalur darat,” jelas Doni di Bandara Maumere, NTT dalam keterangan pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 5 April 2021.

Baca Juga: Politisi PDIP Dapat Laporan Jumlah Korban Meninggal Dunia di Flores Timur, Minta Segera Kirim Bantuan

Tidak sampai di situ, perjalanan yang harus ditempuh Doni Monardo bersama rombongan untuk mencapai titik lokasi banjir bandang yang menewaskan 44 orang itu juga masih akan menghadapi kendala hal lain yakni penyeberangan laut menuju Pulau Adonara.

Menurut informasi dari otoritas pelabuhan penyeberangan setempat, cuaca buruk masih berpotensi terjadi sehingga pelayaran belum sepenuhnya dapat dilakukan.

Meski mengalami berbagai kendala, namun hal ini tetap dilaksanakan kepala BNPB tersebut guna melanjutkan misi kemanusiaan.

Baca Juga: Simak Baik-Baik! Berikut Jadwal Seleksi Perekrutan CPNS, PPPK, dan Sekolah Kedinasan 2021

“Penyeberangan akan melihat situasi apakah masih bisa menyeberang hari atau tidak, kalau tidak maka kami akan menunggu sampai cuaca bagus,” paparnya.

Dalam rangka percepatan dan penanganan bencana banjir bandang di Flores Timur, Doni juga membawa beberapa bantuan yang akan diserahkan.

Bantuan itu dibawa langsung dari Jakarta bersama pesawat yang ditumpanginya. Adapun rincian jenis bantuan yang dikirimkan berupa makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.

Baca Juga: BNPB Kerahkan Bantuan Makanan dan Peralatan Hidup bagi Warga yang Terdampak Banjir Bandang di NTT

“Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan,” katanya.

Turut beserta rombongan, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Anggota DPD RI Yorrys Raweyai dan Angelius Wake Koko, Perwakilan Kementerian/Lembaga terkait dan pejabat serta staf BNPB.

Sebagaimana informasi yang telah disampaikan sebelumnya, bencana banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah memakan korban sebanyak 69 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.

Baca Juga: KPK Menyetorkan Uang Denda Korupsi I Kadek Kertha Laksana Senilai Rp200 Juta ke Kas Negara

Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.

Kemudian kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di empat titik.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Terkendala Cuaca, Doni Monardo Tempuh Jalur Darat Menuju Lokasi Bencana di NTT yang Tewaskan 69 Orang" yang tayang pada Senin, 5 April 2021.*** (Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler