Politisi PDIP Dapat Laporan Jumlah Korban Meninggal Dunia di Flores Timur, Minta Segera Kirim Bantuan

- 5 April 2021, 14:32 WIB
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc.
Sejumlah rumah tertutup lumpur pascabanjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur/wpa/foc. /HUMAS BNPB/ANTARA FOTO

Portalbangkabelitung.com - Laporan dari Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lembata, Flores Timur, NTT, mencapai 63 orang.

Laporan jumlah korban tersebut disampaikan Anggota DPR Komisi X Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira yanga mengaku mendapatkannya dari Anton Gege Hadjon

"Dari pengamatan di lapangan, Anton menyampaikan, sampai saat ini ditemukan 63 warga yang meninggal dunia akibat bencana di Kecamatan Ileboleng Kab Flores Timur," kata Andreas dalam keterangan tertulisnya, Senin 5 April 2021.

Baca Juga: Simak Baik-Baik! Berikut Jadwal Seleksi Perekrutan CPNS, PPPK, dan Sekolah Kedinasan 2021

Selain korban meninggal kata Andreas masih banyak warga lainnya yang belum ditemukan akibat bencana banjir dan tanah longsor tersebut.

"Masih banyak warga yang belum ditemukan dan belum diketahui nasibnya," ucap politikus PDIP tersebut.

Selain korban jiwa kata dia, sejumlah rumah warga juga dilaporkan hanyut akibat banjir. Tak hanya itu sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan juga mengalami kerusakan.

Baca Juga: BNPB Kerahkan Bantuan Makanan dan Peralatan Hidup bagi Warga yang Terdampak Banjir Bandang di NTT

"Banyak warga yang kehilangan tempat berteduh di tengah bencana yang masih melanda, sehingga terpaksa mengungsi ke rumah-rumah warga yang selamat, ke balai desa atau ke rumah ibadah gereja," tuturnya.

Adapun saat ini lanjut Andreas, warga setempat sangat membutuhkan bantuan berupa bahan makanan.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x