Sri Mulyani Sebut Potensi Pasar Produk Halal Diminati Banyak Konsumen Dunia

8 April 2021, 21:23 WIB
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. /Instagram.com/smindrawati /

Portalbangkabelitung.com - Banyak sektor perekonomian terimbas pandemi Covid-19. Akibatnya, banyak yang mengalami kemunduran dan tak sedikit yang gulung tikar.

Namun, tidak dengan industri halal. Di tengah tekanan dan lesunya perekonomian di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19, industri halal dinilai masih mampu mencatatkan kinerja positif.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Tercatat, Industri halal mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 sebelum pandemi, yaitu 2,3 persen.

Baca Juga: Masyarakat dan Jenis Kendaraan Ini Diperbolehkan Mudik Lebaran 2021

“Secara global, pengeluaran untuk produk-produk halal tahun 2019 sebelum Covid-19 terjadi, terutama untuk produk makanan, farmasi, kosmetik, fashion juga travel secara global mencapai 2,02 triliun dolar Amerika Serikat,” kata Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, data tersebut menggambarkan potensi pasar produk halal yang diminati banyak konsumen seluruh dunia.

Indonesia sebagai negara anggota G20 dan memiliki banyak penduduk muslim bisa melihat potensi ini untuk mengembangkan industri-industri yang mampu memenuhi keinginan dalam negeri maupun bagi pasar global.

Baca Juga: Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Pererat Hubungan Kerja Sama dalam Bidang Pertahanan

Ia menyambut baik adanya program kolaborasi lintas sektor yang mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Program kolaborasi lintas sektor sebagai upaya mewujudkan Indonesia Maju sebagai pusat ekonomi syariah dunia dengan memperkuat ekosistem industri halal di Indonesia.

“(Muslim Centre of Excellence) ini merupakan sebuah inisiatif dari industri yang sangat positif di dalam rangka untuk memperkuat ekosistem dari industri halal di Indonesia dan memperkuat kemampuan, serta kapasitas dari industri termasuk UMKM dalam memproduksi produk-produk yang sesuai dengan preferensi kelompok muslim,” katanya.

Baca Juga: Stok Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan dan Lebaran Cukup, Penimbun Bakal Ditindak Tegas

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap program kerja sama antara Komite Nasional Ekonomi bersama Keuangan Syariah (KNEKS) dan dunia usaha, yaitu PT. Unilever Indonesia, Tbk mampu mengembangkan ekosistem industri halal di Indonesia.

Tidak hanya mengembangkan ekosistem industri halal, tetapi turut serta menciptakan kerja sama supply chain yang komprehensif.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo berharap kerja sama tersebut bisa memperkuat tujuan Indonesia sebagai pusat produsen halal.

Baca Juga: Ketum PKB Ungkap Anggaran Pesantren Terkendala, Berharap Jokowi Beri Perhatian

Dilansir Pikiran-Rakyat.com (PR) dari Antara, Kamis, 8 April 2021, dalam membangun ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia, KNEKS berperan sebagai konsolidator untuk terjalin kerja sama sinergi yang baik dan berkesinambungan antara stakeholder seperti pemerintah, pelaku usaha, kalangan akademisi, dan masyarakat.

Senada dengan Menteri Keuangan,Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekonomi syariah, termasuk keterlibatan dunia usaha guna meningkatkan skala usaha ekonomi syariah melalui penguatan seluruh rantai nilai industri halal di Indonesia.

Baca Juga: Terjadi Kebakaran di Kawasan Tanah Abang, Petugas Kerahkan 15 Unit Mobil Damkar

Bahkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki berharap kolaborasi multipihak tersebut mampu melibatkan pelaku UMKM dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Wujudkan Indonesia Maju di Tahun 2045, Sri Mulyani Lihat Potensi di Industri Halal" yang tayang pada Kamis, 8 April 2021.*** (Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler