Namun, sangat disayangkan masyarakat lebih tertarik membeli barang impor di market place, sehingga menurutnya, hal tersebut membuat presiden gundah dan dengan serius mengajak masyarakat beralih untuk membeli produk UMKM dengan propaganda antibarang import di marketplace.
Menurutnya, pemilihan kata benci merupakan ekspresi kekecewaan Jokowi terhadap market place bahkan ia menilai bahwa pesan dan semangat dari pernyataan Jokowi sangat jelas membela produk lokal.
Selain Wakil Ketua Dewan Penasehat Partai Hanura, politikus Partai Hanura I Gede Pasek Suardika menyarankan publik untuk memahami diksi secara utuh.
I Gede Pasek Suardika menilai bahwa pernyataan Jokowi mengambil diksi untuk melakukan hentakan bagaimana mencintai produk dalam negeri.
Menurutnya, ajakan Jokowi tersebut bertujuan baik terkait bagaimana menjembatani gairah konsumen terhadap kualitas produsen agar benar-benar menjadi kebanggaan.
Baca Juga: AHY Masih Menjadi Pimpinan kepengurusan resmi Partai Demokrat AHY, Moeldoko Batal Menjabat?
Menanggapi pernyataan Jokowi, LSM Indonesia for Global Justice (IGJ) menyatakan pernyataan Jokowi sebagai wujud pembelaan UMKM domestik dan antiproduk luar negeri memerlukan kebijakan yang konsisten dalam menghadapi kondisi liberalisasi pasar platform digital.
Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Pernyataan Jokowi Tuai Kritikan, Hanura: Sebagai Presiden Beliau Banyak Memberi Perhatian" yang tayang pada Minggu, 7 Maret 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Mutia Yuantisya)