"Maka saya mau menyatakan keheranan saya apa sih yang diributkan orang orang ini. Partai Demokrat itu sudah merosot," tuturnya.
Baca Juga: Akibat Longsor di 27 Titik, Dua Desa di Mamuju Terpaksa Harus Diisolasikan
Prof Salim pun kembali menegaskan pandangannya bila SBY saat menjadi Presiden tidak melulu karena Partai Demokrat.
Selain itu, tambah Prof Salim Said, tidak mungkin logikanya SBY mewariskan kekuasan itu kepada putranya dengan harapan mengulangi kesuksesan.
"Jadi tidak perlu ditakutkan. Bahkan ada yang mengatakan Partai Demokrat on the way out, exit. Kalau begitu kenapa Moeldoko mau terlibat disitu?" katanya.
Baca Juga: Saat Ritual Sedang Berlangsung, Polres Pendeglang Sigap Meringkus 16 Penganut Ajaran Hakekok
Prof Salim Said menilai kekisruhan di internal partai politik pernah terjadi di PDI. Bedanya, kisruh PDI kala itu antara kader internal.
"Yang menarik Pak Moeldoko bukan orang Partai Demokrat. Kini posisi Moeldoko ada di posisi penting sebagai KSP (Kepala Staf Presiden)," tuturnya.
Prof Salim Said juga turut menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang sempat menyampaikan bila kekisruhan Demokrat ini masalah internal.
Baca Juga: Saat Ritual Sedang Berlangsung, Polres Pendeglang Sigap Meringkus 16 Penganut Ajaran Hakekok