Tak Sebanding dengan SBY, Moeldoko Disiapkan Jadi Capres Versi KLB Demokrat, Begini Kata Guru Besar UI

- 13 Maret 2021, 15:18 WIB
Moeldoko
Moeldoko /Instagram.com/@dr_moeldoko/

Portal Bangka Belitung- Prof Salim Haji Said selaku Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pertahanan Indonesia menjelaskan banyak faktor yang dapat membuat seseorang menjadi presiden.

Ia menjelaskan bahwa tidak betul jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden sepenuhnya karena Partai Demokrat.

"Ada faktor-faktor lain yang memungkinkan Pak SBY menjadi presiden," kata Prof Salim Said dikutip PortalBangkaBelitung.com dari PikiranRakyat.com.

Baca Juga: Sumba Barat Daya Diguncang Gempa 4,6 SR, BMKG Perkirakan Akan Ada Guncangan Susulan

Prof Salim Said memandang bahwa SBY menjadi presiden resmi formalnya karena dari Partai Demokrat sehingga ini penting untuk diketahui.

"Lalu dikatakan (di tengah kekisruhan Partai Demokrat) Moeldoko calon presiden (capres) waktu rapat di Sibolangit (saat KLB). Bagaimana mau jadi presiden?" katanya.

Prof Salim Said menuturkan, ada hal yang menarik yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, tak seorang pun mantan Panglima TNI atau jenderal bintang 4 setelah reformasi berhasil menjadi presiden.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Tidak Ada Indikasi Pembekuan Darah Akibat Vaksin AstraZeneca

"Wiranto tidak, Prabowo yang bintang 3 juga tidak. Dari track record itu, sulit membayangkan Pak Moeldoko yang bukan orang partai, ga punya partai, tidak punya pengalaman politik, ujug-ujug jadi calon presiden kalau didukung hanya Partai Demokrat," katanya menjelaskan

Lebih lanjut Prof Salim Said pun mengaku heran dengan apa yang saat ini diributkan Partai Demokrat antara kubu Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Maka saya mau menyatakan keheranan saya apa sih yang diributkan orang orang ini. Partai Demokrat itu sudah merosot," tuturnya.

Baca Juga: Akibat Longsor di 27 Titik, Dua Desa di Mamuju Terpaksa Harus Diisolasikan

Prof Salim pun kembali menegaskan pandangannya bila SBY saat menjadi Presiden tidak melulu karena Partai Demokrat.

Selain itu, tambah Prof Salim Said, tidak mungkin logikanya SBY mewariskan kekuasan itu kepada putranya dengan harapan mengulangi kesuksesan.

"Jadi tidak perlu ditakutkan. Bahkan ada yang mengatakan Partai Demokrat on the way out, exit. Kalau begitu kenapa Moeldoko mau terlibat disitu?" katanya.

Baca Juga: Saat Ritual Sedang Berlangsung, Polres Pendeglang Sigap Meringkus 16 Penganut Ajaran Hakekok

Prof Salim Said menilai kekisruhan di internal partai politik pernah terjadi di PDI. Bedanya, kisruh PDI kala itu antara kader internal.

"Yang menarik Pak Moeldoko bukan orang Partai Demokrat. Kini posisi Moeldoko ada di posisi penting sebagai KSP (Kepala Staf Presiden)," tuturnya.

Prof Salim Said juga turut menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang sempat menyampaikan bila kekisruhan Demokrat ini masalah internal.

Baca Juga: Saat Ritual Sedang Berlangsung, Polres Pendeglang Sigap Meringkus 16 Penganut Ajaran Hakekok

"Kan Pak Moeldoko bukan internal Demokrat?. Beliau itu adalah pejabat tinggi di sekitar Presiden. Ini semua menurut saya tidak mudah merumuskan apa yang sebenarnya terjadi.Kalau kita tidak mengerti elemen-elemen ini, faktor ini, faktor itu, sulit kita mengambil keputusan," katanya.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di media Pikiran Rakyat dengan judul "Moeldoko Disiapkan Jadi Capres Versi KLB Demokrat, Guru Besar UI: Sulit Membayangkan" Pada 13 Maret 2021*** (Pikiran Rakyat/Dila Nashear) 

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah