11.976 Anak Mengalami Kekerasan Selama Pandemi, Ini Sebabnya

- 18 Maret 2021, 23:05 WIB
Ilustrasi kekerasan anak. *
Ilustrasi kekerasan anak. * /

Portalbangkabelitung.com - Memperingati Hari Pekerjaan Sosial Sedunia, digelar seminar daring oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran.

Seminar daring yang digelar pada 2020 Kamis 18 Maret 2021 itu bertajuk 'Solidaritas Sosial dan Kolaborasi Stakeholders untuk Indonesia Sejahtera',

Spesialis Perlindungan Anak dari Organisasi Save the Children Yanti Kusumawardhani mengungkapkan, tindakan kekerasan terhadap anak meningkat saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Nadiem Makarim Bicara Dampak Buruk Perkawinan di Bawah Umur

Yanti mengungkapkan sebanyak 11.976 anak mengalami kekerasan. Menurut Yanti, hal itu terjadi karena tekanan yang dialami orangtua pada masa pandemi Covid-19 dan dilampiaskan kepada anak-anak.

Dari survei yang diadakan Save the Children pada 2020, frekuensi kekerasan terhadap anak tergolong tinggi pada keluarga yang orangtuanya kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.

Pada keluarga yang memiliki jumlah anak lebih dari enam dan keluarga yang berada di perkotaan juga terjadi banyak kekerasan kepada anak.

Baca Juga: Komisi VI DPR Sebut Sinergi BUMN untuk Ultra Mikro Bawa Keuntungan Jangka Panjang

Kekerasan juga terjadi pada keluarga yang memiliki anak disabilitas dan keluarga yang berpindah-pindah.

Untuk menghindari kekerasan pada anak diperlukan sistem perlindungan anak yang baik dengan memenuhi 9 faktor. Di antaranya, faktor adanya layanan pencegahan dan respon khusus apabila terjadi kekerasan pada anak, koordinasi yang efektif dan pendanaan yang cukup.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x