Network
Portal Bangka Belitung- Beberapa Negara prihatin melihat keadaan Negara Myanmar saat ini.
Kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan sipil di Negara Myanmar menimbulkan kecaman dari berbagai negara.Tak terkecuali Negara Indonesia.
Presiden Jokowi meminta dengan sangat kepada pemerintahan junta di Myanmar untuk menghentikan kekerasan dalam menindak demonstrasi antikudeta.
Baca Juga: Pesawat Trigana Air PK-YSF Tergelincir, Bandara Halim Perdana Terpaksa Ditutup Sementara
Hal ini dikarenakan sudah ratusan warga sipil menjadi korban kekerasan atas aksi damai dan penolakan kudeta Militer Myanmar.
Tak hanya itu, bahkan mereka menahan sejumlah pejabat tinggi sipil di negara tersebut.
Kondisi Myanmar saat ini sangat kacau, hal ini bermula saat militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Mengingat Cuaca Ekstrem, Masyarakat dan BNBP Diminta Selalu Siap Hadapi Aliran Lahar Merapi
Jokowi menyatakan akan berbicara dengan Sultan Brunei Darussalam dan meminta diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN membahas kondisi di Myanmar.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dukungannya atas gagasan dari Presiden Jokowi, yang mengusung pertemuan Tingkat tinggi ASEAN terkait konflik Myanmar.
