Senada dengan Sidney Jones, Rocky Gerung Singgung Istana yang Kaitkan Isu Terorisme dengan FPI

- 2 April 2021, 13:37 WIB
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Sidney Jones yang menyebut jika pemerintah berupaya 'menteroriskan' FPI.
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Sidney Jones yang menyebut jika pemerintah berupaya 'menteroriskan' FPI. /YouTube/Rocky Gerung Official

Portalbangkabelitung.com - Masalah terorisme akhir-akhir ini memang banyak menjadi perbincangan di Indonesia. Pengamat Politik sekaligus Filsuf, Rocky Gerung pun angkat bicara terkait masalah terorisme.

Terutama tentang pernyataan Sidney Jones soal obsesi pemerintah yang 'menteroriskan' FPI. Rocky Gerung menyampaikan tanggapan yang senada melalui akun YouTubenya.

Rocky Gerung menyebut bahwa apa yang disampaikan Sidney Jones sebagai pengamat terorisme Internasional, benar adanya.

Rocky Gerung menilai, selama ini, berbagai sikap dan pernyataan yang disampaikan Istana selalu dalam upaya untuk ‘membuat teori konspirasi’, yaitu mengaitkan isu terorisme dengan suatu hal tertentu dalam hal ini ada kelompok atau ormas FPI.

“Iya, bener, dia itu bener. Karena, komentar kubu istana itu selalu dalam upaya untuk memasukkan teori konspirasi di dalam persoalan teroris," ujar Rocky Gerung melalui tayangan YouTubenya yang diunggah pada Kamis, 1 April 2021 seperti dikutip Portalbangkabelitung.com.

"Padahal publik sebetulnya berlawanan dengan cara berfikir istana, justru skeptis dengan teori itu,” lanjutnya.

Tentang tata bahasa ataupun narasi yang digunakan Istana dalam hal menanggapi isu terorisme juga menjadi perhatian Rocky Gerung.

Menurutnya, istana masih menggunakan pola lama, yaitu mengait-ngaitkan isu terorisme dengan suatu jaringan atau kelompok tertentu.

“Masih memakai tata bahasa lama, itu persoalannya,” sambung Rocky Gerung.

Tak hanya itu, Rocky Gerung juga mengaku heran dengan mencuatnya isu teroris yang dikaitkan dengan ormas FPI.

Padahal, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkali-kali mengatakan bahwa teroris tidak berhubungan dengan agama tertentu.

“Padahal Presiden berkali-kali mengatakan, teroris tidak berhubungan dengan agama, tapi publik sudah tidak percaya lagi dengan apa yang disampaikan Presiden,” ujar Rocky.

Adapun ketidakpercayaan dan keraguan publik pada pemerintah juga terkait dengan peran dan pernyataan para Buzzer yang justru menggunakan narasi yang mengaitkan terorisme dengan isu agama dan kelompok tertentu.

Rocky Gerung menyarankan pemerintah untuk membuat narasi yang berbasis akademis dan menunjukkan situasi kewarganegaraan.

 

Namun yang terjadi saat ini, justru pemerintah kehilangan legitimasi untuk tampil ke publik dengan menyampaikan narasi dan pengambilan keputusan negara yang strategis.

Padahal, menurut Rocky Gerung, masyarakat Indonesia saat ini tengah dirundung ketakutan dan merasa tidak aman.

Hal itu usai Mabes Polri sebagai markas aparat keamanan, justru menjadi sasaran aksi terorisme. Menyusul aksi teror sebelumnya yang juga terjadi di Gereja Katedral Makassar.***

Editor: Ryannico

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah