Network
Portal Bangka Belitung- Maraknya aksi kriminal kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta TNI-Polri melakukan tindakan tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Dikutip dari ANTARA, "Aparat TNI-Polri untuk terus melakukan pengejaran serta melakukan tindakan tegas terukur terhadap KKB tersebut. Hal ini perlu dilakukan segera agar tidak terjadi lagi kasus-kasus penembakan yang meresahkan masyarakat khususnya warga di kota Illaga," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet.
Hal itu dikatakan Bamsoet terkait rangkaian kekerasan yang terus terjadi di wilayah pegunungan Papua, terutama di Kabupaten Puncak.
Baca Juga: Tes Urine Positif Ganja, Jeff Smith Akui Sudah Konsumsi Narkoba Sejak Tahun 2020
Aksi kriminal yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dinilai sudah tidak wajar lagi, mulai dari lakukan pembakaran sekolah-sekolah hingga lakukan pembunuhan terhadap masyarakat sipil.
Kejadian terkini, penembakan yang menewaskan seorang pengemudi ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omikia, Kabupaten Puncak.
Bamsoet menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya korban jiwa akibat aksi KKB dan ia mengecam keras aksi-aksi kekerasan yang dilakukan KKB tersebut.
Politisi Partai Golkar itu meminta aparat TNI-Polri agar terus berupaya memperkecil pergerakan KKB hingga menyerahkan diri ke NKRI.
"Saya meminta aparat untuk dapat melibatkan Badan Intelijen Nasional (BIN), mengingat informasi yang disampaikan BIN, sangat dibutuhkan dalam penyusunan langkah dan strategi penumpasan gerakan KKB di Papua," ujarnya.
Tak hanya itu, Bamsoet juga meminta TNI-Polri agar lebih waspada, perketat penjagaan dan keamanan di setiap objek vital di Papua termasuk di lingkungan penduduk.
Baca Juga: PAN Nilai Koalisi Partai Islam di Pemilu 2024 Akan Memperkuat Politik Aliran
Langkah tersebut diambil guna memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar serta mengantisipasi terjadinya serangan-serangan teror yang dilakukan KKB.
Ia juga mengimbau masyarakat di Kota Ilaga, Papua agar membatasi aktivitas dan tidak keluar kota untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.***
Baca Juga: Jubir Presiden Sebut Alasan Jokowi Bentuk 2 Kementrian Baru Karena Perekonomian dan Pendemi
