Sarapan Lebih Awal Turunkan Resiko Terkena Diabetes, Ini Penjelasannya

- 23 Maret 2021, 18:06 WIB
Ilustrasi sarapan pagi. /Unsplash/Jimmy Dean
Ilustrasi sarapan pagi. /Unsplash/Jimmy Dean /

Portalbangkabelitung.com – Tahukah Anda jika sarapan pagi itu sangat dianjurkan. Sarapan pagi memberikan energi untuk kita memulai aktivitas.

Selain memberikan energi, sarapan pagi juga baik untuk kesehatan. Banyak orang beranggapan jika sarapan menyebabkan kegemukan, padahal itu adalah anggapan yang salah.

Makan di pagi hari dikaitkan dengan penurunan resistensi insulin dan resiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Hal ini berdasarkan studi baru yang diterbitkan pada ENDO 2021, pada konferensi virtual dari The Endocrine Society.

Baca Juga: Infantile Amnesia, 5 Penyebab Kamu Sulit Mengingat Kenangan Masa Kecil

Kesimpulan ini diambil setelah melakukan studi dari orang yang berpuasa. Para ilmuwan menemukan bahwa ada manfaat sarapan lebih awal meski Anda tidak berpuasa.

Studi tersebut mengatakan bahwa orang yang sarapan di pagi hari memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistensi insulin yang lebih rendah, terlepas dari apakah mereka membatasi asupan makanannya hingga kurang dari 10 jam sehari (puasa intermiten).

Sebuah data yang dikumpulkan dari 10.575 orang dewasa Amerika melalui survei nasional tentang kesehatan dan gizi dianalisis untuk melihat apakah ada pola antara waktu makan dan kadar gula darah dan insulin.

Baca Juga: Cocok Jadi Penghangat di Kala Hujan, Ini Resep Tom Yum yang Pedas, Asam, dan Segar

Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa puasa intermiten (putus-putus) atau makan selama jeda terbatas 10 jam atau kurang dikaitkan dengan resistensi insulin yang lebih tinggi.

Artinya, orang yang berpuasa ternyata kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin merupakan faktor risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Halaman:

Editor: Ryannico

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x