Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan yang diperlukan untuk pertemuan yang akan diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia.
Dikuti Portalbangkabelitung.com dari Galamedianews.com, belum diketahui pasti kapan pertemuan itu akan berlangsung.
Baca Juga: Setelah Pro dan Kontra Vaksin AstraZeneca, AS Hentikan Produksi Vaksin AstraZeneca
Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada hari Senin.
"Kedua pemimpin sepakat agar para pemimpin ASEAN bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar," sebut laporan pertemuan kedua belah pihak.
Kedua pemimpin menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban jiwa di Myanmar.
"Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri dari menghasut kekerasan lebih lanjut, dan untuk semua pihak untuk segera menahan diri dan fleksibilitas sepenuhnya," tulis pernyataan itu.
ASEAN yang mempunyai 10 negara anggota memiliki pandangan yang berbeda dalam menanggapi kasus Myanmar ini.
Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Singapura semuanya telah menyatakan kekhawatiran atas pembunuhan para demonstran dan mendukung pertemuan tingkat tinggi yang mendesak tentang Myanmar.