Makin Mencekam Pasukan Keamanan Myanmar Kembali Melepaskan Tembakan, 5 Orang Tewas

- 2 Mei 2021, 21:29 WIB
Pengunjuk Rasa Myanmar Lakukan Penghormatan dengan Cara Berbeda Untuk Para Pejuang
Pengunjuk Rasa Myanmar Lakukan Penghormatan dengan Cara Berbeda Untuk Para Pejuang /pexels.com/Andrew PaKip

Portalbangkabelitung.com - Dinamika perpolitikan di Myanmar hingga saat ini belum juga usai, demonstrasi masih terus berlangsung.

Pasukan keamanan Myanmar kembali melepaskan tembakan ke beberapa aksi unjuk rasa dan menewaskan lima orang.

Tembakan tersebut terjadi pada Minggu, 2 April 2021. Demonstrasi tersebut yang telah berlangsung selama tiga bulan sejak kudeta terjadi. 

Baca Juga: Azan Maghrib 3 Menit Lebih Awal, Warga di Masjid Malaysia Wajib Mengganti Puasanya

 

"Guncang dunia dengan suara persatuan rakyat Myanmar," kata penyelenggara demonstrasi dalam sebuah pernyataan.

Kelompok demonstran, beberapa di antaranya dipimpin oleh para biksu Buddha, berjalan melalui kota-kota termasuk pusat komersial Yangon, kota kedua Mandalay.

Menurut laporan media setempat, di pusat Kota Wetlet, dua orang ditembak dan dibunuh. Sementara dua orang tewas di berbagai kota di Negara Bagian Shan di timur laut.

Baca Juga: Bantu Inida dalam Hadapi krisis akibat Covid-19, Inggris Kirimkan 495 Konsentrator Oksigen

Selain itu satu orang juga tewas di kota pertambangan giok utara Hpakant. Juru bicara militer Myanmar tidak menjawab permintaan tanggapan tentang peristiwa tersebut.

Selain unjuk rasa, perang dengan pemberontak etnis minoritas di daerah perbatasan terpencil di utara dan timur telah meningkat secara signifikan selama tiga bulan terakhir.

Hal ini mengakibatkan puluhan ribu warga sipil mengungsi, menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca Juga: Rumah Sakit di India Alami Lonjakan Pasien Covid-19, Sejumlah Pasien Covid-19 Telantar di Trotoar

 

Program Pembangunan PBB memperingatkan pekan lalu bahwa dampak pandemi dan krisis politik dapat menyebabkan sebanyak 25 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan pada tahun 2022.

Militer membenarkan tindakan kudeta untuk merebut kekuasaan karena keluhannya atas kecurangan dalam pemilu November tahun lalu, yang dimenangi oleh partai Suu Kyi, tidak ditangani oleh komisi pemilihan yang menganggap pemilu itu telah berlangsung secara adil.***

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x