Ternyata Ini Alasan Rahasia Israel Serang Gedung- Gedung Palestina, Benarkah Untuk Melemahkan Ekonominya?

- 20 Mei 2021, 13:46 WIB
Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu 15 Mei 2021.
Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu 15 Mei 2021. /REUTERS/Ashraf Abu Amrah

Portal Bangka Belitung- Keadaan Negara Palestina semakin meburuk, serangan Israel ke Palestina hingga kini masih terus berlanjut.

Kekejaman Israel makin hari makin menjadi, Israel semakin beringas menyerang Palestina.

Lebih dari 200 warga Palestina meninggal dunia akibat serangan yang dilakukan oleh Israel.

Baca Juga: Beredar Surat Albert Einstein Bahas Konflik di Palestina, Sebut Inggris Harus Bertanggung Jawab

Seperti yang diketahui pada Selasa, 18 Mei 2021 sore waktu setempat, Israel mengebom gedung Al Awqaf.

Bangunan tersebut terdiri dari lima lantai yang menampung beberapa kantor, termasuk Mashareq, salah satu perusahaan produksi media tertua dan paling terkemuka di Gaza.

Dilansir PortalBangkaBelitung.com dari Aljazeera, beberapa warga yang menjadi musuh Israel itu berujar jika penyerangan yang dilakukan ditujukan untuk melemahkan perekonomian Palestina.

Baca Juga: Serangan di Gaza Makin Brutal, KH Ahmad Fahrur Rozi Ungkap Asal Mula Ketegangan Antara Palestina dan Israel

"Pengeboman gedung tersebut termasuk Perusaahan Media Mashareq dan toko buku, merupakan langkah untuk menghancurkan perekonomian Palestina," kata Hussein Khateib dalam unggahan di akun Twitter miliknya.

Sementara itu, direktus eksekutif Mashareq, Rami Aldraimli berujar arti gedung tersebut bukan hanya sebagai sebuah perusahaan.

"Itu bukan hanya perusahaan. Itu adalah mimpi yang saya kerjakan, membangunnya hingga memiliki 60 karyawan," kata Rami Aldraimli.

Baca Juga: Marak Konten Video Tiktok yang Hina Palestina, Polri Akan Tindak Tegas Hal Ini

Mashareq dibangun pada 1999 dan tumbuh menjadi perusahaan untuk layanan iklan dan fotografi. Mashareq juga memroduksi fil dan studio rekaman.

"Penyanyi populer, Mohammed Assaf, sebelum menjadi terkenal, rekaman di sutudio kami beberapa kali. Tempat tersebut merupakan mimpi bagi banyak orang untuk bekerja dengan kami. Kami sudah seperti keluarga," ujar Aldraimli.

Dampak dari hancurnya gedung tersebut disebutkan tidak hanya berupa kerugian material mengingat banyaknya alat-alat mahal yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Presiden Jokowi yang Sebut Padang Sebagai Provinsi: Pake Teks Salah, Gak Pakai Teks Salah

Namun, ada kenangan yang turut menjadi puing-puing juga ketika gedung tersebut dibom.

"Ini bukan tentang uang. Itu adalah tempat untuk bekerja, berkumpul dan membangun kenangan. Ini tentang ruang yang kami ciptakan untuk diri kami sendiri. Uang bisa dikompensasikan, tapi puluhan tahun pekerjaan kami serta kenangan pribadi kami hilang dalam puing-puing tidak mungkin," ucapnya.

"Dalam sekejap mata, Israel menghancurkan tempat kerja saya, pendapatan saya, pendapatan puluhan keluarga. Mereka menghancurkan Mashareq, perusahaan produksi dan periklanan tertua dan terbesar di Gaza," tulis salah satu karyawan di akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Turun Drastis, Benarkah Negara Tiongkok Menjadi Penyebabnya?

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Rahasia di Balik Penyerangan Israel: Lemahkan Perekonomian Palestina" Pada 20 Mei 2021*** (Pikiran Rakyat/Christina Kasih Nugrahaeni)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x