Tidak hanya diminimalisir. Perilaku overthinking seseorang juga dapat diperbaiki dengan melakukan Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) atau terapi berpikir kognitif.
Bagaimana CBT bekerja?
Istilah neuro-science ‘metakognisi’ (mengenali pikiran pribadi) diperlukan dalam memperbaiki pola pikir overthinking.
Baca Juga: Anak Muda Jangan Lengah, Ternyata Usia Muda juga Bisa Terkena Diabetes. Berikut 5 Penyebabnya
Dalam hal ini, dr Andreas Kurniawan menyatakan bahwa Cognitive Behaviour Theraphy (CBT) merupakan terapi yang tepat.
“Cognitive artinya pikiran, behaviour artinya perilaku, jadi ini merupakan terapi untuk mengenali bagaimana pikiran dan perilaku seseorang,” ujarnya.
Dr. Andreas Kurniawan juga memperkenalkan istilah cognitive error (pola pikir yang salah), ditandai oleh pemikiran yang berkata kunci ‘selalu’ dan ‘pasti’.
Dengan menganalisis pola pikir tersebut, didapat kata kunci yang lebih adaptif, seperti mengganti kata ‘selalu’ dengan ‘hari ini’.
“Contohnya, A selalu membuat kesalahan, pasti akan diulangi lagi,” papar dr. Andreas.