Berikut Ini Target dan Kendala dalam Proses Vaksinasi yang Diungkap Kemenkes

15 Maret 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pixabay/Alexandra_Koch

Portalbangkabelitung.com - Siti Nadia Tarmizi selaku Juru bicara (jubir) Vaksinasi Kementerian Kesehatan, berbicara tentang target dan kendala yang dialami.

Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, proses vaksinasi telah dilakukuan di Indonesia sesuai dengan skala prioritas penerima vaksin.

Ketersediaan stok vaksin menjadi prioritas utama yang harus dipikirkan dalam vaksinasi.

Baca Juga: Sosok Perempuan dari Rengasdengklok Tergelak Tewas Mengenaskan di Tepi Jalan, Didiga Dibunuh!

Hal tersebut berkaitan dengan dosis yang diberikan yakni sebanyak dua kali dengan selang waktu 14 hari pemberian vaksin dari tahap pertama ke tahap kedua.

Sementara itu, untuk lansia akan ada selang waktu selama 28 hari dari tahap pertama ke tahap kedua.


"Kami melakukan prioritas. Ada beberapa prioritas yang kami susun. Misal untuk lansia hanya di ibu kota provinsi, semua lansia harus dapat. Jadi kami atur proses distribusinya," tuturnya.

Baca Juga: Innalilahi, Habib Musthofa bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia Saat Baca Maulid

Dalam proses vaksinasi tersebut, dilansir Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com, target untuk lansia dialokasikan sekitar 21,5 juta dosis.

Sementara itu, untuk petugas pelayanan publik dialokasikan sekitar 16,9 juta dosis.

 

"Vaksin Sinovac yang sudah jadi ada tiga juta. Kita tahu ada Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya ada sekitar 33 juta dosis," kata Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Wah! Fadli Zon Meminta Habib Rizieq Dibebaskan Sebelum Bulan Ramadhan, Disindir Ferdinand Hutahaean

Nadia berujar, dengan jumlah alokasi yang ditargetkan, stok vaksin masih aman.

Meskipun demikian, ia menuturkan jika dosisnya hanya 33 juta, tidak akan cukup untuk melakukan vaksinasi seluruh Indonesia.

"Minimal kita butuh vaksinasinya adalah 70 juta. Jadi masih perlu mendatangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin AstraZeneca," ujar Nadia.

Baca Juga: Jutaan Masyarakat Sudah Jalani Vaksinasi, Menkes Targetkan 1,5 Juta Jiwa Per Hari

 

Dalam proses vaksinasi, distribusi vaksin dilakukan secara bertahap dan berjalan lancar.

Apalagi, pemerintah tidak hanya menggunakan satu mekanisme distribusi vaksin, melainkan dua yaitu melalui dinas kesehatan provinsi dan Bio Farma.

Meskipun berjalan lancar, Nadia tak menampik jika ada kendala yang terjadi dalam proses pendistribusian vaksin terutama di wilayah terpencil.

Baca Juga: Terkait Kasus Aliran Hakekok, Ketua MUI Temui Pimpinannya di Polres, Penganutnya Akan Dibina


"Karena terkait pengiriman melalui darat, itu tidak selalu lancar. Ada pula daerah yang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Namun, sejauh ini tidak ada kendala berat dalam proses pendistribusian," ucap Nadia.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-rakyat.com dengan judul "Kemenkes Bicara soal Target dan Kendala Vaksinasi" yang tayang pada Minggu 14 Maret 2021.*** (Pikiran-rakyat/Christina Kasih Nugrahaeni)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler