Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Soekarno-Hatta, kemudian dikabarkan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki setelah melewati ketinggian 11.000 kaki.
SJ182 sempat mengalami keterlambatan jadwal penerbangan karena faktor cuaca, sehingga baru take off pada pukul 14.36 WIB.
Baca Juga: Kabar Gembira, MUI dan BPOM Keluarkan Izin Pengunaan Vaksin Sinovac di Indonesia
Sementara itu, pihak keluarga kopilot mengaku terkejut ketika mengetahui nama Diego Mamahit masuk ke dalam daftar manifes pesawat yang hilang kontak tersebut.
Sebab, pihak keluarga sebelumnya menerima informasi bahwa Diego akan bertugas menuju Padang, dan bukan Pontianak.
“Akan tetapi, setelah ada keluarga kami yang datang, ternyata itu rutenya Jakarta-Pontianak-Jakarta-Padang-Jakarta. Jadi, Padang itu nanti, bukan siangnya. Intinya dia harus ke Pontianak dahulu,” kata kakak Diego, Chris Mamahit, seperti dilansir dari PR Bandung Raya pada artikelnya "Informasi Rute Berbeda, Keluarga Percaya Co Pilot Sriwijaya Air SJ182 Diego" yang mengutip dari Antara.
Baca Juga: Ramalan Zodiak, 12 Januari 2021 Khusus HOROSCOPE, Hadiah Bagi Gemini, Kabar Gembira Virgo, Aquarius
Hingga saat ini, pihak keluarga tetap yakin bahwa Diego akan selamat. Chris menyebutkan bahwa adiknya dikenal baik hati serta merupakan sosok yang tangguh dan mampu bertahan di situasi terburuk.
“Kami tetap percaya bahwa Diego pasti selamat. Tuhan baik, Diego orang baik, dia sayang sama keluarganya, dia sayang sama kami semua,” ucap Chris.
“Kami percaya sampai detik ini kami percaya Diego selamat. Dia bias berjuang, dia sudah diajari buat recovery kalua terjadi kejadian terburuk apapun,” lanjutnya.