"Kita menganggap ada komplotan yang berupaya peristiwa di Sibolangit disempurnakan. Kita bayangkan Pak Moeldoko pasti sudah mendapat semacam keyakinan bahwa Kemenkumham akan melegalkan keputusan di Sibolangit. Kan gak mungkin Pak Moeldoko ambil langkah drastis tanpa dihitung bahwa akan ditolak kemenkumham," ujarnya.
Baca Juga: Aktris Tanah Air Dian Sastro Bagikan 24 Beasiswa Kepada Perempuan Melalui Yayasannya
Mengkritisi pernyataan Mahfud MD, Rocky Gerung merasa saat itu Menkopolhukam berperan sebagai juru bicara Moeldoko.
Dia bukan berbicara kapasitas sebagai aparatur negara.
"Pak Mahfud MD hanya sebagai juru bicara Moeldoko, bukan lagi Menkopolhukam. Oke pemerintah masih setuju dengan AD/ART lama, karena belum dilaporkan. Permainan diksi Pak Mahfud MD memperlihatkan persekongkolan diam-diam sedang dirancang," tukas Rocky.
Ia pun merasa seluruh proyek KLB Demokrat di Deli Serdang ini dimaksudkan untuk menghajar habis Partai Demokrat.
"Penghancuran Partai Demokrat menurut saya akan terjadi. Nah karena itu Pak AHY bersiap untuk bikin semacam counter attack, tapi sangat mungkin juga itu semama pembelaan etika terhadap kelakuann istana," tegasnya.
"Tapi publik melihat, meski kecil, tapi harus ada perlawanan walau diujungnya akan berakhir tragis karena ini orang istana yang bermain dan itu dirancang rapi. Supaya akhirnya Moeldoko resmi mengambil alih Partai Demokrat," tandasnya.