Uji Coba Sekolah Tatap Muka Tetap Dilanjutkan Walau Ada Siswa Positif Covid-19 di Bogor

- 10 April 2021, 06:12 WIB
Ilustrasi pembelajaran tatap muka.
Ilustrasi pembelajaran tatap muka. /Dok. Humas Prov Jateng/

Portalbangkabelitung.com - Uji coba sekolah tatap muka sudah dilaksananakan di beberapa daerah Indonesia seperti di Kabupaten Bogor.

Namun, pada hasil uji coba, ternyata ditemukan dua siswa SMA yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Bogor tetap melanjutkan uji coba sekolah tatap muka tersebut.

Baca Juga: Masa Larangan Mudik, Terminal Tanjung Priok Hanya Layani Tujuan Jabodetabek

Hal itu disampaikan oleh Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. Ia mengatakan, uji coba dilanjutkan agar pada saat pelaksanaan sekolah tatap muka resmi pada Juli 2021 nanti, Pemkab Bogor siap menyelenggarakannya.

“Kita lanjut, kemungkinan sampai memenuhi syarat. Tanpa uji coba nanti justru malah tidak siap,” kata Ade Yasin, dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-rakyat.com pada Sabtu 10 April 2021.

Ade Yasin mengatakan, berdasarkan penelusuran Pemkab Bogor, para siswa yang teridentifikasi Covid-19 tersebut terpapar pada pekan pertama pelaksanaan sekolah tatap muka. Hal itu mengindikasikan jika mereka terpapar di luar kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: Pemerintah Tak Akan Terbitkan Surat Izin Bepergian Jika Tak Penuhi Syarat

 


“Jadi yang di Leuwiliang itu tanggal 11 Maret terkonfirmasi, sementara 9 Maret ternyata siswanya masih di Tasikmalaya dan sudah menjalani isolasi mandiri. Sudah kita tracing, ada dua yang reaktif, tapi setelah di swab hasilnya negatif,“ ujar Ade Yasin.

Menurut Ade Yasin, kegiatan sekolah tatap muka di Kabupaten Bogor sejauh ini disiplin menerapkan sekolah tatap muka. Sesuai aturan, sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 langsung dihentikan kegiatan belajar mengajar d sekolah.

Pemkab juga akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan sekolah tatap muka.

Baca Juga: 12 Terduga Teroris yang Ditangkap Belum Terafiliasi JAD dan JI, Tapi Satu Kelompok

“Pengawasan akan berjalan lebih ketat, kita juga evaluasi berkala,” kata Ade.

Sementara itu, Kota Bogor sendiri memilih bersabar menyelenggarakan sekolah tatap muka. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sekolah tatap muka baru akan digelar setelah seluruh guru mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Saat ini, belum semua guru di Kota Bogor mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pemkot Bogor mengklaim, stok vaksinasi Covid-19 saat ini defisit 40 ribu dosis.

Baca Juga: Oknum Pegawai KPK Ini Terjaring Kasus Korupsi, Terbukti Curi Emas 1,9 Kg

Dedie A Rachim mengatakan, jatah vaksinasi tersebut akan diprioritaskan bagi guru di Kota Bogor. Saat ini, Pemkot Bogor masih menunggu penyaluran vaksinasi dari pemerintah pusat.

 

 

"Kalau kita hitung ya memang masih minus, tapi dari pusat pembagian masih berlangsung. Insya Allah dalam waktu yang tidak lama lagi ya. Saya pikir enggak akan meleset dari target kita, mudah-mudahan Juni 2021 sudah selesai terutama untuk sektor pendidik," ujar Dedie A Rachim.

Dedie tak menampik, saat ini persentase vaksinasi bagi tenaga pendidik untuk kategori guru SD, SMP, hingga SMA/SMK masih kecil. Vaksinasi tenaga pendidik tahap satu diprioritaskan bagi tenaga pendidik di lingkungan kampus.

Baca Juga: 12 Terduga Teroris Ditangkap di Jakarta dan Sekitarnya, 6 Masih DPO

Hingga saat ini, vaksinasi menyasar 6.000 tenaga pendidik di Kota Bogor dari tingkat SMP dan SMA.

Dedie A Rachim menyatakan, vaksinasi bagi tenaga didik memang menjadi prioritas saat ini di Kota Bogor.

 

Nantinya jika stok vaksinasi dikirim oleh pemerintah pusat, Pemkot Bogor akan memprioritaskan tenaga pendidik, serta sisa tenaga kesehatan, pelayan publik, TNI dan Polri yang pada tahap satu belum divaksin.

Baca Juga: Polri Tangkap Seorang Terduga Teroris yang Telah DPO di Pasar Rebo

"Sekolah tatap muka sesuai edaran resmi pemerintah Juli 2021, makanya kita lebih fokuskan vaksinasi ini ke sektor pendidik," ujar Dedie.

Dedie mengaku, jika rencana PTM ini nyatanya sudah dimulai Juli nanti, maka para guru, kepala sekolah, hingga perangkat lain yang ada di sekolah lebih siap karena sudah divaksin.

"Kalau semua atau seluruh stakeholder di sektor pendidikan sudah divaksin, pemerintah akan lebih percaya diri. Terutama dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di bulan Juli nanti," kata Dedie.

Baca Juga: Tak Lagi Online, SIKM di Jakarta Kini Diurus di Kelurahan, Lamanya Proses Tergantung Kelengkapan Bukti

Menurut Dedie, Pemkot Bogor sepakat dengan kebijakan pemerintah di tingkat pusat, jika memang PTM dimulai. Apalagi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dilakukan oleh semua instansi pendidikan.

"Begitu juga dengan pembatasan ruangan hingga jam pembelajaran. Vaksin ini menjadi salah satu indikator dimana pelaksanaan PTM itu akan menjadi aman apabila nantinya diberlakukan," ujar Dedie.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Ada Siswi yang Positif Covid-19, Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Bogor Tetap Dilanjutkan" yang tayang pada Jumat 9 April 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Windiyati Retno Sumardiyani)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah