Ini memaksa tubuh untuk menggunakan simpanan energinya – seperti lemak – untuk memenuhi kekurangannya.
Tingkat metabolisme Anda juga akan berubah sebagai hasilnya.
Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Cara untuk Berkomunikasi dengan Orang yang Sedang Tidur dan Bermimpi
Hilangnya jaringan tanpa lemak (otot) saat Anda berdiet – yang membakar sekitar 15-25 kalori per kilogram setiap hari – menurunkan tingkat metabolisme istirahat, yang berarti Anda membutuhkan lebih sedikit kalori daripada sebelumnya.
Tetapi tubuh juga sengaja memperlambat metabolisme untuk menjaga simpanan energi dan meminimalkan penurunan berat badan.
Ketika tubuh merasakan cadangan lemak yang terkuras, itu memicu thermogenesis adaptif, sebuah proses yang selanjutnya mengurangi tingkat metabolisme istirahat - dan dapat menghambat penurunan berat badan meskipun diet ketat.
Baca Juga: Fakta Baru! Hologram Kuantum Dapat Membuat Gambar Tubuh dan Sel Kita yang Sangat Mendetail
Termogenesis adaptif dapat dimulai dalam waktu tiga hari setelah memulai diet, dan disarankan untuk bertahan jauh melampaui diet – bahkan menghambat pemeliharaan berat badan dan mendukung kenaikan berat badan.
Salah satu contoh efek termogenesis adaptif terlihat dalam studi 2016 yang dipublikasikan secara luas yang mengamati mantan kontestan acara TV realitas AS, The Biggest Loser.
Ini menunjukkan bahwa peserta mengalami penurunan yang signifikan dalam tingkat metabolisme mereka, bahkan beberapa tahun setelah penurunan berat badan awal.