Israel Masih Jajah Palestina? Warga Palestina Sebut Wilayah Sheikh Jarrah Dikepung Israel

- 22 Mei 2021, 19:45 WIB
Suasana rusuh usai konflik Israel-Palestina pecah. Akademisi UII sampaikan bahwa perlunya langkah kolektif antarnegara terkait pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Pengamat Gustri Eni Putri sebut tindakan Israel telah melanggar hukum internasional seiring kembali serang warga Palestina.
Suasana rusuh usai konflik Israel-Palestina pecah. Akademisi UII sampaikan bahwa perlunya langkah kolektif antarnegara terkait pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Pengamat Gustri Eni Putri sebut tindakan Israel telah melanggar hukum internasional seiring kembali serang warga Palestina. /Reuters/Ammar Awad

Portal Bangka Belitung- Mekipun gencatan senjata sudah disepakati oleh Israel, namun rasa takut masih menyelimuti masyarakat Palestina.

Warga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerussalem Timur, merasa takut karena saat ini mereka sedang dikepung oleh otoritas Israel.

Salah satu warga Israel, Abdelfatah Iskafi, mengatakan baru-baru ini polisi Israel melarang yang bukan penduduk masuk ke wilayah yang sudah ditutup.

Baca Juga: Israel Ingkar Janji, Kembali Serang Al-Aqsa, Kemlu RI Nilai Gencatan Senjata Israel-Palestina Masih Rapuh

Menurut pria yang berusia 71 tahun itu, saat ini mereka harus berdiam diri di rumah karena pergerakan warga Palestina di wilayah itu dibatasi.

Sebab, lanjut dia, apabila mereka berani keluar dari rumah, otoritas Israel akan melarang mereka untuk kembali ke rumah mereka dan mengklaim bahwa daerah itu merupakan zona militer.

"Kami tidak tidur di malam hari karena khawatir terhadap apa yang mungkin para ekstremis itu lakukan," kata Iskafi seperti dikutip PortalBangkaBelitung.com dari Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Baca Juga: Polisi Tutup Akses Jalan di Kedubes AS Guna Tertibkan Aksi Demonstrasi Massa Bela Palestina

Iskafi sendiri diketahui merupakan salah satu warga Palestina yang mengalami pengusiran dan tengah menunggu keputusan akhir dari pengadilan.

Dia menjelaskan bahwa polisi Israel telah mengunci keluarganya pada Minggu, 16 Mei 2021 malam di rumah mereka hingga malam berikutnya.

"Mereka menugaskan tiga sampai empat tentara di pintu setiap rumah kami, untuk mengunci kami di dalam. Setiap kami hendak keluar, mereka berkata 'Kalian tetap di dalam atau kami akan kalahkan kalian," ucapnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Iskafi mengaku sempat melakukan aksi unjuk rasa secara damai di lingkungannya, tapi yang ia dan demonstran lain dapatkan adalah serangan represif dari polisi Israel.

Baca Juga: Massa Gelar Aksi Demonstrasi Bela Palestina di Kedubes, Polisi Kerahkan 3.162 Personel

"Kepala saya terluka, tapi mereka tak perduli dan mengincar siapapun bahkan pria tua (71) seperti saya," ujar Iskafi.

Diketahui sebelumnya, wilayah Sheikh Jarrah pada awal bulan Mei ini memang menjadi lokasi demonstrasi, karena pengusiran paksa yang dilakukan Israel terhadap puluhan warga Palestina.

Protes besar-besaran itu pun lantas drngan cepat menyebar ke seluruh wilayah di Palestina dan menyita perhatian masyarakat Internasional.

Tindakan keras Israel itu lalu menyebar luas kepada pengunjuk rasa di Masjid Al-Aqsa, dimana pasukan Israel saat itu menyerbu Al-Aqsa berkali-kali di bulan suci Ramadhan, hingga melukai ratusan jemaah Muslim.

Baca Juga: Israel Setuju Lakukan Gencatan Senjata, Humas: Kemenangan Rakyat Palestina, Kekalahan Bagi Benjamin Netanyahu

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-RakyatDepok.com dengan judul "Tak Berani Keluar dari Rumah, Warga Palestina Sebut Wilayah Sheikh Jarrah Telah Dikepung Israel" Pada 22 Mei 2021*** (Pikiran Rakyat Depok/Wulandari Noor)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x