Israel Ingkar Janji, Kembali Serang Al-Aqsa, Kemlu RI Nilai Gencatan Senjata Israel-Palestina Masih Rapuh

- 22 Mei 2021, 19:22 WIB
Polisi Israel menembaki dan menangkap warga Palestina di Kompleks Masjid Al Aqsa, pada Jumat 21 Mei 2021.
Polisi Israel menembaki dan menangkap warga Palestina di Kompleks Masjid Al Aqsa, pada Jumat 21 Mei 2021. /Tangkapan layar The Independent

Portal Bangka Belitung- Bagus Hendraning Kobarsyih selaku Direktur Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri RI angkat bicara soal Israel yang masih lakukan penyerangan terhadap Palestina.

Ia menilai gencatan senjata yang telah disepakati Israel terhadap Palestina masih rapuh.

Melihat keadaan ini, ia mengatakan meskipun masih rapuh namun aksi gencatan senjata itu perlu disambut sebagai cara untuk membuka jalan masuk bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Polisi Tutup Akses Jalan di Kedubes AS Guna Tertibkan Aksi Demonstrasi Massa Bela Palestina

“Memang masih rapuh gencatan senjata itu, tetapi tetap harus kita sambut sebagai salah satu cara untuk membuka jalan masuk bagi bantuan kemanusiaan,” kata Bagus Hendraning Kobarsyih dikutip PortalBangkaBelitung dari PikiranRakyatDepok pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Kerapuhan ini dilihat dari bentrokan kembali pecah antara Palestina dan Israel setelah salat di Masjid Al Aqsa pada Jumat, 21 Mei 2021.

Padahal, kesepakatan gencatan dilakukan keduanya pada hari yang sama pada pukul 2.00 waktu stempat.

Baca Juga: Massa Gelar Aksi Demonstrasi Bela Palestina di Kedubes, Polisi Kerahkan 3.162 Personel

Dari bentrokan ini luka-luka dialami sedikitnya 20 warga Palestina yang melakukan demonstrasi mendukung keberadaannya di jalur Gaza. Aksi ini dihadapi Israel dengan menembakkan granat kejut ke arah para demonstran.

Dari serangan Israel di Jalur Gaza sebelum gencatan senjata, diketahui sebanyak 232 warga Palestina tewas termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan.

Selain itu 1.900 orang luka-luka dan sekitar 10.000 orang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya.

Baca Juga: Israel Setuju Lakukan Gencatan Senjata, Humas: Kemenangan Rakyat Palestina, Kekalahan Bagi Benjamin Netanyahu

Jadi, menurut Bagus, mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Bantuan kemanusiaan sangat diperlukan saat ini karena akses air, gas, listrik terputus. Jalan-jalan rusak, sekolah dan rumah sakit hancur ini jadi satu keprihatinan tersendiri,” ucap Bagus.

Indonesia juga mendorong Palestina dan Israel kembali melakukan perundingan demi mewujudkan perdamaian yang abadi.

Baca Juga: Kepala BIN Sebut Konflik Israel-Palestina Bukan Urusan Indonesia, Cipta Panca: Kebuka juga Jati Dirinya

Sementara itu, seorang dosen di University College of Applied Science di Gaza, Abeer Z Barakat, juga berpendapat bahwa gencatan senjata yang dilakukan Hamas dan Israel cukup masih rapuh.

Pasalnya, pada hari pertama pelaksaan gencatan senjata, Israel yang 'membidik' jemaah di Masjid Al Aqsa.

“Kami tahu bahwa gencatan senjata ini rapuh. Pada hari pertama pelaksanaan gencatan senjata, pasukan pendudukan Israel kembali menargetkan jamaah di Masjid Al Aqsa,” tuturnya.

Menurutnya, warga Palestina tidak lagi percaya kepada Israel lantaran negara ini tidak mematuhi perjanjian internasional, resolusi PBB, dan berbagai kesepakatan yg dilakukannya dengan Palestina.

Baca Juga: Gencatan Senjata Palestina-Israel Sudah Dimulai, Hasmi Bakhtiar: Jadi Kekalahan Telak Bagi Israel

Dengan demikian, Abeer mengatakan bahwa warga Palestina tahu setiap saat Israel pasti kembali melakukan pengeboman di Gaza.

Kami (Palestina) sama sekali tidak aman. Kami tidak tahu kapan perang berikutnya akan datang,” ujar aktivis Palestina itu dalam diskusi virtual pada Sabtu 22 Mei 2021.

Sebelumnya, Pengamat Timur Tengah dan Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Dina Y. Sulaeman menyatakan Indonesia harus membantu Palestina memperoleh kemerdekaannya.

"Masalah yang dihadapi oleh warga Palestina adalah penjajahan dan Bangsa Indonesia harus membantu Palestina untuk meraih kemerdekaannya," katanya.

Baca Juga: Soal Data Jutaan Warga yang Bocor, Benar dari BPJS, Pelaku Jual Data Seharga Rp86 Juta

Menurutnya, gencatan senjata antara Palestina dan Israel yang berlangsung sekarang hanya solusi sementara atas konflik keduanya.

Persoalan utama dari hal ini, lanjutnya, adalah penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina.

"Akar masalahnya bukan pada agama, tetapi pada penjajahan-pemukim berupa pengusiran warga Palestina dari rumahnya," ujarnya.

Baca Juga: Fenomena Langka, Rumah Warga di Sumbar Diserang Ribuan Lalat, Ternyata Ini Penyebabnya

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-RakyatDepok.com dengan judul "Bentrokan Terjadi di Kompleks Masjid Al Aqsa, Kemlu RI Nilai Gencatan Senjata Palestina-Israel Masih Rapuh" Pada 22 Mei 2021*** (Pikiran Rakyat Depok/M.A.Maulidin)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x