Terlihat bagaimana kaderisasi itu betul2 dinafikan. Ada seseorang yang tidak pernah melakukan kaderisasi justru ada dipucuk kememimpinan. Sesuatu hal yang luar biasa dan sangat jarang terjadi di negara-negara demokrasi yang mapan.— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) March 22, 2021
Dalam utas cuitan itu, Mardani menyampaikan pendapat bahwa peristiwa dualisme yang terjadi pada internal Partai Demokrat merupakan peringatan bagi partai-partai politik lain.
Politisi PKS itu kemudian mengatakan bahwa partai yang sehat adalah partai yang terlembaga, serta sebisa mungkin harus terbebas dari kepentingan individu.
Menurutnya, semakin partai mengedepankan aturan main, maka akan semakin modern dan akan menjadi kokoh dalam membela demokrasi.
“Sebaliknya jika partai hanya menjadi alat kepentingan pribadi individu dan dimana sistem atau aturan main itu dikangkangi oleh kepentingan personal, maka selama itu pula partai itu akan menjadi partai yang kerdil & tradisional,” jelasnya.
“Tidak akan kokoh menjadi elemen pendukung demokrasi,” jelasnya.
Baca Juga: Selama 5 Hari Mendatang, Pemerintah Terapkan Tes GeNose C-19 di Dua Bandara Ini, Simak Selengkapnya!
Mardani juga mengatakan bahwa pelajaran lain dari fenomena kudeta Partai Demokrat adalah matinya semangat untuk berorganisasi yang alamiah.
Dirinya menjelaskan bahwa dalam suatu organisasi, berkompetisi merupakan hal biasa, serta kalah dan menang dalam politik adalah seni untuk berkuasa dan memenangkan suatu pertarungan.