Portalbangkabelitung.com - Umar Hasibuan atau kerap dipanggil Gus Umar, salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mengomentari data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) yang membantah pernyataan Presiden RI Joko Widodo terkait impor beras.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @UmarAlChelsea pada Sabtu, 27 Maret 2021, ia menyoroti perbedaan statistik dengan pernyataan Jokowi bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras sudah hampir tiga tahun ke belakang.
Gus Umar merespons tanggapan dari akun Twitter @ecosocrights yang mengutip data BPS, yang menyebutkan bahwa Indonesia nyatanya impor beras sebanyak 2,25 juta ton pada 2018, dan 444.500 ton pada 2019 lalu.
"Hampir 3 th Indonesia tdk mengimpor beras? Th 2018 impor beras 2,25 juta ton, th 2019 impor 444,5 ribu ton," demikian cuitan akun @ecosocrights.
Cuitan ini lantas direspons oleh Gus Umar dengan menanyakannya langsung kepada Jokowi.
"Data pak @jokowi dibantah nih. Gmn Pak!" ujarnya, sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang, dr. Tirta: Niatnya Sih Bagus, Tapi Pelaksanaannya Susah
Data Pak @jokowi dibantah nih. Gmn pak! pic.twitter.com/bkaijQVJgm— Umar Fans Chelsea (@UmarAlChelsea) March 27, 2021
Untuk diketahui, jika melihat data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di situs resminya, tercatat pada tahun 2018 Indonesia melakukan impor beras dari sejumlah negara dengan total berat 2.253.824,5 ton.
Sementara pada tahun 2019, statistik BPS menunjukkan bahwa Indonesia melakukan impor beras sebanyak 444.508,8 ton.