Pengamat Sebut Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri Anggota JAD: Motifnya Sama

- 1 April 2021, 06:32 WIB
ILUSTRASI Teror penyerangan Mabes Polri diduga serupa dengan aksi teror Surabaya sehingga disimpulkan jaringannya sama, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
ILUSTRASI Teror penyerangan Mabes Polri diduga serupa dengan aksi teror Surabaya sehingga disimpulkan jaringannya sama, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) /Pixabay/TheDigitalWay/

Portalbangkabelitung.com - Belum seminggu terjadinya peristiiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, kini terjadi pula peristiwa penyerangan di Mabes Polri.

Serupa dengan kasus bom bunuh diri Makassar, peristiwa serangan terduga teroris ke Mabes Polri Jakarta pun disinyalir masih dilakukan oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kedua peristiwa aksi terduga teroris itu, memunculkan peran perempuan yang terlibat di dalamnya.

Baca Juga: Pasca Terjadinya Penembakan di Mabes Polri, Rumah Dinas Kapolri Dijaga Ketat

Nasir Abbas, seorang pengamat terorisme menduga, pelaku serangan bersenjata ke Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021 merupakan anggota JAD.

Motifnya pun masih sama seperti aksi bom bunuh diri di Makassar, yakni sebaga aksi balasan atas penangkapan anggota-anggota JAD oleh aparat belakangan ini.

 

 

Nasir menambahkan, teror yang terjadi memiliki pola yang sama seperti yang terjadi di Surabaya pada 2018 oleh jaringan JAD.

Baca Juga: SEDIH! Cerita Erlita Dewi: Satu Putrinya Meninggal Secara Tidak Wajar dan Tiga Putrinya Hidup Tak Terawat

"Hari pertama gereja dan hari kedua Polresta (kantor polisi)," ucap Nasir saat dihubungi, Rabu sore. Para pelakunya pun masih punya hubungan keluarga.

Dalam rekaman yang beredar, sosok penyerang Mabes Polri terlihat seperti perempuan.

Menurut Nasir, pelibatan perempuan sebagai pelaku teror terkait doktrin atau keyakinan JAD bahwa hukum perang mereka adalah fardhu ain saat ini.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Timpa Wartawan Tempo di Surabaya, Dewan Pers Minta Polisi Usut Tuntas

"Lelaki dan wanita angkat senjata," ucapnya, dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat.com.

Pernikahan yang dilakukan dalam jaringan JAD, lanjutnya, bertujuan pula sebagai bagian dari operasi bom bunuh diri.


Tak heran, aksi-aksi bom bunuh diri yang terjadi belakangan ini melibatkan pasangan suami isteri.

Baca Juga: Jelang Hari Penyiaran Nasional, Kominfo Ingatkan Masyarakat Jangan Percaya Hoaks

Begitu juga dengan serangan bersenjata. Dengan menikah, sang isteri bisa diantar suaminya saat akan melakukan serangan bersenjata terhadap target tertentu.

Hal demikian, mungkin terjadi dalam peristiwa di Mabes Polri.

Menghadapi serangan teror beruntun saat ini, Nasir meminta masyarakat tak takut.

Baca Juga: Febri Diansyah Sindir Moeldoko? Enggak Jadi Ketum Tapi kan Tetap Jadi Menteri

"Kalau masyarakat takut, itu yang mereka mau," ujar eks pimpinan Mantiqi III Jamaah Islamiyah tersebut.

 

Selebihnya, Nasir mengimbau polisi bersiaga dan meningkatkan keamanan selepas rentetan aksi teror yang terjadi.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Modus Serupa Teror Surabaya, Pelaku Serangan Mabes Polri Diduga Masih Jaringan JAD" yang tayang pada Rabu 31 Maret 2021.*** (Pikiran-Rakyat/Bambang Arifianto)

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x