Portal Bangka Belitung- Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pada hari Minggu (4/4/2021) Wilayah Flores Timur, NTT dilanda banjir bandang yang disertai longsor.
Bencana banjir bandang dan longsor ini menelan korban jiwa, tak sedikit masyarakat yang meninggal akibat peristiwa ini bahkan ada yang belum ditemukan hingga sekarang.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun PortalBangkaBelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com, sebanyak 128 orang meninggal dan 72 orang masih belum ditemukan pascabanjir bandang.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Minggu, 4 April 2021 lalu.
Josef merinci wilayah yang terisolasi itu di enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam Kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.
"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," katanya.
Josef juga menjelaskan secara akumulasi, seluruh wilayah NTT terkena dampak dari siklon tropis seroja.
Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan.