Network
Orang dengan kebiasaan merokok, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner.
Bukan hanya bagi perokok itu sendiri, namun orang-orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok atau perokok pasif lebih berisiko mengalami penyakit tersebut.
Hal ini terjadi karena zat beracun pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung. Akibatnya lama kelamaan aliran darah pada jantung menjadi terganggu dan akhirnya jantung mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen.
3. Rutin melakukan aktivitas fisik (olahraga)
Melakukan aktivistas fisik atau berolahraga secara rutin sebenarnya dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung.
Setidaknya dalam sehari Anda dapat meluangkan waktu sekitar 20–30 menit untuk berolahraga. Pilihan olahraga yang bisa dilakukan meliputi jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik-turun tangga.
4. Mengurangi konsumsi lemak jenuh
Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah.
Kolesterol yang menumpuk dalam darah ini berpotensi menyumbat pembuluh darah pada jantung yang dapat mengakibatkan adanya serangan jantung koroner.
Batasi konsumsi lemak jenuh yang biasanya terdapat pada makanan berupa daging merah, kulit ayam, makanan olahan, makanan yang digoreng, margarin, serta produk susu kaya lemak.
