Mengenal Haiku, Karya Sastra Berupa Tulisan Yang Di Memiliki Prasa Puisi Dari Jepang

24 Maret 2021, 21:55 WIB
haiku jepang /Pixabay.

PortalBangkaBelitung.com- Karya sastra dalam bentuk puisi saat ini memiliki banyak jenis. Setiap negara memliki punya karakteristik sendiri dalam menulis puisi maupun syair yang memiliki irama.

Salah satunya yaitu negara Jepang, Jepang memiliki puisi dalam bentuk Haiku yang mempunyai tata cara penulisan yang berbeda dari puisi-puisi yang sering kita lihat dan kita temui di berbagai negara ataupun di berbagai social media.

Dikutip dari Ringtimesbanyuwangi.com yang bejudul "Mengenal Haiku, Karya Sastra Puisi Berasal dari Jepang"

Baca Juga: Ini 10 Jurusan Kurang Diminati di Universitas Hasanuddin Pada SBMPTN 2021, Bisa Jadi Peluang Anda

Haiku merupakan jenis puisi pendek yang dimana bentuk aslinya berasal dari Renga.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Haiku merupakan puisi Jepang yang biasanya menggunakan sebuah ilusi dan perbandingan yang terdiri dari 17 suku kata dan terbagi menjadi 3 larik.

Umumnya Haiku sulit dipahami oleh orang awam namun dapat mendeskripsikan apa saja, seperti mengenai kehidupan sehari-hari maupun tentang alam.

Baca Juga: Alternatif Berasa Liburan di Jepang, Kunjungi Taman Jinja di Bali!

Awalnya Haiku muncul di akhir era Muromachi, namun sebelum itu puisi di Jepang sudah sering dipertunjukan di istana ke kaisaran.

Saat itu puisi di Jepang disebut dengan Renga dan menjadi terkenal selama abad ke 9 hingga abad ke 12.

Pada abad ke 16, masyarakat Jepang mulai banyak menulis puisi dan membuat variasi dari Renga hingga muncul Haikai. Haikai menjadi berkembang dengan pesat dan terkenal.

Ketika abad ke 17, penyair di Jepang mulai ingin membuat puisi yang lebih sederhana hingga terbentuklah Hokku, namun penyair-penyair menyadari Hokku memiliki sajak yang panjang dan membosankan.

Pada akhir era Muromachi, Haiku muncul setelah dibebaskannya sajak Hokku dari rantai Haikai oleh penyair Shiki Masaoka namun Haiku baru mulai berkembang ketika zaman pra modern dan mulai menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Setelah Melakukan Kunjungan Kerja di Jepang, Menperin Berkomitmen Mobil Produksi dari Indonesia Bisa Diekspor

Mulai saat itu, banyak orang menulis buku mengenai Haiku dan menerjemahkannya ke dalam berbagai bahasa hingga menjadi terkenal seperti saat ini.

Di Indonesia, Haiku mulai banyak digemari dengan adanya komunitas-komunitas pencinta Haiku terbentuk.

Bahkan salah satu komunitas Haiku tersebut telah membukukan Haiku hasil karya penyair Indonesia.


Periode ini dimulai pada tahun 1602, pada masa kepemimpinan Shogun Tokugawa Leyasu.

Baca Juga: Kembali Viral Unggahan Pria Jepang Di Dalam Pesawat Boeing 777

Haiku sendiri sudah menyebar keseluruh dunia. penulis puisi Haiku terbanyak dari Asia Tenggara berasal dari Kalimantan Selatan, Indonesia.

Yaitu Arsyad Indradi atau sering dikenal dengan sebutan ‘Si Penyair Gila’. Haiku memiliki pola 5-7-5 silabe atau suku kata.

Puisi ini diciptakan untuk berbalas-balasan seperti berpantun. Bagian pertama Haiku yang terdiri dari 5 suku kata disebut SHOUGO atau KAMIGO.

Pada bagian tengahnya berjumlah 7 suku kata disebut sebagai NAKASHICI. Pada bagian akhri dari Haiku yang juga berjumlah 5 suku kata disebut sebagai SHIMOGO.

5-7-5 ini adalah bentuk dasar dari Haiku yang perlu diingat saat ini membuat puisi berbentuk Haiku ini.

Baca Juga: Jepang Akan Mencabut Larangan Perjalanan Internasional Untuk 10 Negara Mulai Oktober 2020

Layaknya pantun yang terdiri dari 4 larik, Haiku hanya berjumlah 3 larik. Haiku asli dari jepang terdiri dari 17 suara. Terbagi dalam beberapa frasa 5 suara, 7 suara dan 5 suara.

Haiku sendiri di Jepang disebut sebagai penanda musim, sehingga Haiku berisi musim-musim yang ada di Jepang. Seperti musim semi, musim dingin, musim gugur, dan musim panas.

Pujangga Inggris mengubah dari 17 suara menjandi 17 suku kata. Di Indonesia bisa membuatnya dengan terdiri dari frasa pertama 5 suku kata, frasa kedua 7 suku kata, dan frasa ketiga 5 suku kata, yang terdiri dari 3 larik.

Baca Juga: Kembali Viral Unggahan Pria Jepang Di Dalam Pesawat Boeing 777

Berikut ini contoh dan cara membuat Hiaku:
Perlu diingat kembali pola pada Hiaku yaitu 5-7-5

(5) 1. Indah purnama (in, ndah, pur, na, ma) terdiri dari 5 suku kata.

(7) 2. Menjadi saksi malam (men , ja, di, sak, si, ma, lam) terdiri dari 7 suku kata.

(5) 3. Lintasan waktu (lin, ta, san, wak, tu) terdiri dari 5 suku kata.

Baca Juga: Para Staf Rose BLACKPINK, Bagikan Cerita Kemurahan Hati Rose

Nah itu tadi pengenalan juga satu contoh dalam membuat Haiku atau puisi yang berasal dari Jepang.

Semoga bermanfaat.*** (Whimpi Rohmad Putra B/Ringtimesbanyuwangi.com)

Editor: Suhargo

Sumber: Ringtimes.pikiran-rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler