Network
Portal Bangka Belitung- Tinggal menghitung hari, sebentar lagi bulan penuh berkah, bulan Ramadhan 1442 H akan segera datang.
Seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa saat bulan ramadhan.
Namun, terkadang ada yang beranggapan bahwa puasa berbahaya bagi orang yang mengidap penyakit maag. Karena, orang yang mengidap sakit maag tidak boleh telat makan.
Baca Juga: Berpuasa Ditengah Pandemi Covid-19 Menurunkan Imun Tubuh? Begini Kata Jubir Satgas Covid-19
Nah, pasti banyak yang bertanya apakah hal tersebut memang benar?
Berikut penjelasan Prof. Dr. dr. Ari Fahrizal Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP terkait hal tersebut.
Dikutip dari PR-Tasikmalaya, “Jawabannya jelas boleh. Sebagian besar pasien maag itu penyakitnya termasuk jenis maag fungsional,” ujar Prof. Dr. dr. Ari Fahrizal Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Mampu Tingkatkan Imun Tubuh Selama Berpuasa
Pasien maag fungsional mempunyai masalah dengan maag, karena tidak teratur dalam makan, kemudian karena sepanjang hari mengkonsumsi makanan yang tidak sehat seperti coklat, keju, goreng-gorengan, kalau dia perokok ya rokok, kemudian istirahat kurang.
Biasanya ketika pasien maag berpuasa, bahwa makannya justru menjadi teratur yaitu pada saat berbuka dan pada saat sahur.
Hal lainnya, ketika berpuasa justru orang yang mengidap sakit maag mengurangi makanan-makanan yang tidak sehat sepanjang hari.
Baca Juga: Tubuh Sering Lemas Saat Berpuasa? Berikut 5 Tips Agar Tubuh Selalu Fit Saat Berpuasa
Makanan-makanan yang tidak sehat bahkan membahayakan bagi pengidap sakit maag seperti coklat, keju, lemak yang sepanjang hari dikonsumsi, rokok juga dikurangi disaat berpuasa.
Salah satu hal yang diajarkan di dalam berpuasa adalah menahan diri. Oleh karena itu, penderita maag ini mengidap sakit maag fungsional, maka sakit maagnya akan membaik bahkan sembuh.
Namun, pada kondisi yang tidak dalam keadaan akut. Maksudnya pada pasien tersebut tidak terjadi dalam kondisi mual muntah.
Baca Juga: Apakah Tes Swab Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya Agar Tak Ada Lagi Keraguan
Tentu ketika pasien mengidap maag mual muntah, harus diobati dulu mual muntahnya setelah tenang baru bisa berpuasa.
Pasien sakit maag yang berpuasa dianjurkan untuk mengkonsumsi obat untuk menekan asam lambung di saat sahur.
Kemudian, pilihan makanan juga harus diperhatikan, baiknya pada sahur menghindari makanan yang terlalu banyak lemak.
“Lebih baik rebusan-rebusan saja,” imbau Prof. Dr. dr. Ari Fahrizal Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Hal yang lain pada saat berbuka yang harus diperhatikan, lambung kosong kurang lebih selama 14 jam.
Oleh karena itu, ketika berbuka dianjurkan makan yang manis-manis dahulu ketika berbuka. Baru secara bertahap mengkonsumsi makanan lainnya.
Perhatikan juga, jangan mengkonsumsi makanan-makanan yang terlalu banyak lemak, terlalu asam, terlalu pedas.
Hindari juga mengkonsumsi kol dan sawi putih, karena menimbulkan begah terutama pada orang yang mengidap sakit maag.
Artikel ini sebelumnya telah terbit Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul "Khawatir Penyakit Kumat Ketika Ramadhan? Dokter Sebut Pengidap Sakit Maag Dapat Sembuh Ketika Puasa" Pada 11 April 2021*** (Pikiran Rakyat Tasikmalaya/Saniatu Aini)
