PAN Nilai Koalisi Partai Islam di Pemilu 2024 Akan Memperkuat Politik Aliran

- 16 April 2021, 10:52 WIB
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.*
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.* /Twitter.com/@ZUL_Hasan

Portal Bangka Belitung- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai rencana pembentukan koalisi partai politik berbasis Islam untuk Pemilu 2024 bertentangan dengan rekonsiliasi nasional.

Karena selama ini, mereka saling bekerja sama untuk memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Dikutip dari ANTARA, "Saya menilai wacana ini justru kontraproduktif dengan upaya kita melakukan rekonsiliasi nasional, memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara," kata Zulkifli dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Rizieq Shihab Marah Besar Kepada Walikota Bogor Karena Berbohong Saat Memberi Kesaksian

Ia menilai wacana koalisi partai Islam 2024, bukan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, melainkan akan memperkuat politik aliran di Indonesia.

Dia menyampaikan, saat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu sentimen antara suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), politik aliran, dan politik identitas sangat kuat.

Menurut dia, "luka" dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik menarik itu masih terasa, karena rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat bersatu.

Baca Juga: Jubir Presiden Sebut Alasan Jokowi Bentuk 2 Kementrian Baru Karena Perekonomian dan Pendemi

"Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang, saat ini sudah bergabung," ujarnya pula.

Untuk saat ini, kata Zulkifli, PAN sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan, yaitu politik yang mengedepankan konsep dan program.

"Seharusnya saat ini kita bersama-sama berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan, dan seterusnya," katanya lagi.

Baca Juga: Aktor Jeff Smith Ditangkap Kepolisian Diduga Terjerat Kasus Narkoba

Wakil Ketua MPR RI itu mengajak semua pihak untuk memikirkan cara agar Indonesia memiliki pemerintahan yang bersih, memiliki hukum yang adil, serta bagaimana agar kita memiliki ekonomi yang setara.

Selain itu, menurutnya, kita juga harus memikirkan cara agar tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain, memperkuat militer dan pertahanan kita, dan menciptakan keharmonisan dalam perbedaan.

"Gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah (wasathiyah), ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, dalam bahasa Buya Hamka, Islam garam, isi dan substansi bukan Islam gincu," ujarnya lagi.***

Baca Juga: Edhy Prabowo Sebut Dirinya Tak Bersalah Pasca Ditetapkan Sebagai Terdakwa Penerima Suap

Editor: Suhargo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x