Portal Bangka Belitung- Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, beredar luas di media sosial Twitter soal ratusan juta data penduduk Indonesia yang bocor dan diperjualbelikan di salah satu forum hacker.
Saat ini pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih berusaha mencari ipertanyakan dalang dibalik masalah ini.
Menyikapi hal ini, Kominfo belum bisa memastikan secara pasti sumber bocornya 279 juta data penduduk Indonesia yang dijual di forum peretas Raid Forums.
Berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap masalah ini.
"Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut," ujar Dedy kepada wartawan, Kamis 20 Mei 2021.
Dedy Permana tak memberikan komentar lain terkait langkah apa yang akan dilakukan Kominfo untuk mengungkap insiden kebocoran data itu.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total Terjadi Pada 26 Mei 2021, Jangan Sampai Kamu Melawatkan Keindahan Super Blood Moon
Mereka bahkan enggan berkomentar siapa pemilik dan penyebar data tersebut.
Insiden ini diketahui melalui unggahan akun Kotz, mereka menjual 279 juta data dengan harga 0,15 bitcoin atau setara Rp87 juta.
Tak hanya itu, akun tersebut bahkan memberikan sampel gratis hingga 1 juta data penduduk.
Salah satu akun @Br__AM menyampaikan data itu milik Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan. Informasi itu diperoleh dari komunikasinya dengan akun bernama KAZALA MORO.
"Source BPJS Kesehatan and they sell it for 0.15 BTC around 6K usd," tulis @Br__AM.
Baca Juga: Gencatan Senjata Palestina-Israel Sudah Dimulai, Hasmi Bakhtiar: Jadi Kekalahan Telak Bagi Israel
Bukan kali ini saja, insiden kebocoran data WNI yang dijual di forum tersebut juga pernah terjadi pada 27 November 2020. Data tersebut diketahui berkaitan dengan data pemilih dalam Pemilu 2019.
Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma'ruf menegaskan akan melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah kebocoran data berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan.
"Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Iqbal kepada wartawan, Kamis 20 Mei 2021.
Baca Juga: Heboh, Sekelompok Dukun Kirim Rudal Gaib Untuk Serang Israel
Kendati demikian, pihaknya memastikan kalau BPJS Kesehatan konsisten dalam menjaga kerahasian data para peserta BPJS.
Pihaknya juga mengklaim big data di server BPJS Kesehatan tersimpan dengan sistem pengamanan yang ketat dan berlapis sehingga menjamin kerahasiaan peserta, termasuk data peserta JKN-KIS.***