Viral, Hacker Jual Data 279 Juta Warga Indonesia, Kominfo Tidak Tinggal Diam, Benarkah Data Tersebut Bocor?

- 21 Mei 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker /Pixabay/Inactive account – ID 3844328

Portal Bangka Belitung- Dunia maya dihebohkan dengan unggahan dari penjual di Raid Forums dengan akun pengguna bernama Kotz yang mengaku memiliki dan menjual 279 juta data warga Indonesia lengkap dari KTP, NIK, alamat, nomer telepon, email, bahkan jumlah gaji.

Postingan yang diunggah pada Kamis, 20 Mei 2021 ini kemudian turut dibagikan di Twitter ini segera menimbulkan perharian. Pasalnya, penjual data tersebut juga membagikan 1 juta sampel secara gratis untuk diuji.

Diketahui bahwa penjual membandrol harga sejumlah 0,15 BTC (bitcoin) atau sekitar Rp87 juta untuk data pribadi tersebut dan mengaku bahwa ada 20 juta foto yang tersedia di dalam data yang ia jual.

Baca Juga: Kepala BIN Sebut Konflik Israel-Palestina Bukan Urusan Indonesia, Cipta Panca: Kebuka juga Jati Dirinya

Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo) pun segera melakukan penyelidikan terhadap informasi yang mengatakan bahwa data 279 juta warga Indonesia bocor dan dijual di forum hacker, Raid Forums.

Juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi melalui siaran pers yang dirilis di situs resminya pada Kamis, 20 Mei 2021 memberikan keterangan resminya dan mengatakan bahwa Kominfo sedang melakukan penelusuran.

“Merespons dugaan kebocoran data pribadi 279 juta penduduk Indonesia, hari ini, Kamis, 20 Mei 2021, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung melakukan penelusuran dugaan kebocoran data pribadi tersebut,” kata Dedy dikutip PortalBangkaBelitung.com dari laman Kominfo.

Baca Juga: Pengguna Aplikasi Tiktok Asal NTB Ditangkap Akibat Buat Konten yang Hina Palestina

Sampai saat ini, Kominfo masih belum bisa menyimpulkan dan memastikan kebocoran data dalam jumlah yang besar tersebut.

“Hingga malam ini, pukul 20.00 WIB, tim masih bekerja dan sejauh ini BELUM dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga. Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” lanjutnya.

Pihak Kominfo masih terus melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap kasus ini.

Mereka juga berkoordinasi bersama pihak-pihak yang berwenang untuk mengetahui kejelasan dari masalah ini.

Baca Juga: Kembali dari Malaysia, 200 Pekerja Migran Indonesia Positif Covid-19

“Penelusuran dan penyelidikan masih akan terus dilakukan secara mendalam dan perkembangan hasil penyelidikan akan disampaikan kemudian. Kementerian Kominfo juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku,” tulis Dedy.

Dengan adanya kasus ini, Kominfo juga memperingatkan kepada seluruh penyedia platform digital dan pengelola data pribadi untuk semakin meningkatkan upaya dalam menjaga keamanan data pribadi yang dikelola sesuai dengan ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku.

Selain itu, Kominfo juga meminta pihak-pihak terkait untuk selalu memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.***

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Presiden Jokowi yang Sebut Padang Sebagai Provinsi: Pake Teks Salah, Gak Pakai Teks Salah

Editor: Suhargo

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah