Ingin Daftar ASN? Simak Pembagian Formasi Terbanyak untuk PNS dan PPPK

- 26 Maret 2021, 17:33 WIB
Menpan RB Tjahjo Kumolo / Foto: Humas
Menpan RB Tjahjo Kumolo / Foto: Humas /

Portalbangkabelitung.com - Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada tahun 2021 akan segera dibuka.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa dalam Seleksi CASN pada tahun 2021 ini akan difokuskan untuk mengisi tenaga teknis.

Sumber daya ASN harus banyak yang terjun langsung ke lapangan atau dekat dengan masyarakat, bukan hanya tenaga administrasi.

Baca Juga: Rocky Gerung Angkat Bicara Soal Pemuda Muhammadiyah: Kenapa Ikut ke Dalam Arus?

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com, Hal ini disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Menpan RB Tjahjo Kumolo mengatakan hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PANRB, agar memperbanyak tenaga teknis yang bisa langsung terjun ke masyarakat dalam rangka mengurangi ASN yang melaksanakan tugas administrasi,” jelas Menpan RB Tjahjo Kumolo.

Baca Juga: Kritik Soal Kinerja Presiden Jokowi, Amien Rais: Ini Bukan Menghina!

Menpan RB Tjahjo Kumolo menegaskan untuk memenuhi arahan Presiden tersebut, penerimaan ASN tahun ini diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), dan sekolah kedinasan.

Sebanyak 1 juta formasi untuk guru PPPK, serta 83.000 formasi untuk pemerintah pusat yang dialokasikan untuk CPNS dan PPPK non-guru dan 189.000 formasi untuk pemerintah daerah yang juga dialokasikan untuk CPNS dan PPPK non-guru.

Disebutkan bahwa formasi dengan alokasi terbanyak dalam Seleksi CASN Tahun 2021 untuk pemerintah pusat terdiri dari jabatan dosen, penjaga tahanan, penyuluh keluarga berencana, analis perkara peradilan, serta pemeriksa.

Baca Juga: Pemerintah Tiadakan Libur Mudik Idul Fitri, Menko PMK Sebut Bansos Akan Tetap Dilaksanakan

Sedangkan alokasi terbanyak bagi pemerintah provinsi terdiri dari jabatan guru, yakni guru bimbingan konseling, guru teknologi informasi dan komputer, serta guru matematika.

Lalu jabatan tenaga kesehatan, yakni perawat, dokter, dan asisten apoteker. Sedangkan untuk jabatan teknis antara lain pranata komputer, polisi kehutanan, dan pengawas benih tanaman.

Bagi pemerintah kabupaten dan kota, alokasi terbanyak juga terdiri dari jabatan guru, jabatan tenaga kesehatan, dan jabatan teknis.

Baca Juga: Buat Kerumunan Massa, Lima Simpatisan Habib Rizieq Shihab Diamankan Polisi

Jabatan guru antara lain guru kelas, guru pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan, serta guru bimbingan konseling.

Kemudian, untuk jabatan tenaga kesehatan yang paling banyak dibutuhkan adalah perawat, bidan, dan dokter. Sedangkan, bagi jabatan teknis antara lain penyuluh pertanian, auditor, dan pengelola pengadaan barang/jasa.

 

Menpan RB Tjahjo Kumolo mengemukakan bahwa terkait dengan usulan formasi PPPK bagi guru agama, Kementerian PANRB terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Baca Juga: Jumpa Pers Demokrat Kubu Moeldoko di Hambalang Disebut Hanya untuk Mengalihkan Isu

Dalam formasi 1 juta guru PPPK tersebut, akan diakomodir usulan formasi guru agama di sekolah negeri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung meminta Kementerian PANRB untuk berkoordinasi secara intensif dengan instansi pemerintah yang belum melengkapi kelengkapan dokumen dan yang belum mengusulkan kebutuhan ASN dalam Seleksi CASN tahun ini.

"Hal ini agar formasi tahun 2021 yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan ASN di instansi pemerintah,” ungkapnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Berlaku untuk Semua Warga Indonesia

Dijelaskan, Komisi II meminta Kementerian PANRB dan BKN agar dalam 1,3 juta formasi tersebut, juga dialokasikan formasi bagi tenaga guru honorer serta tenaga honorer non-guru yang telah membantu pelaksanaan program pembangunan strategis nasional.

Selain itu, pelaksanaan Seleksi CASN Tahun 2021 juga diminta agar dilakukan secara transparan dengan menyebarluaskan informasi mengenai proses seleksi ini kepada masyarakat.

Setiap instansi pemerintah yang membuka formasi juga diharapkan dapat meningkatkan layanan posko aduan atau help desk agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang jelas dan utuh.

Baca Juga: Bawa Pedang dan Badik, Sopir Kuasa Hukum Habib Rizieq Ditahan Polisi

Untuk meningkatkan kewaspadaan akan tindak penipuan dalam Seleksi CASN Tahun 2021, Komisi II bersama Kementerian PANRB dan BKN sepakat untuk berkomitmen menghilangkan praktik penipuan.

“Kami telah berkomitmen untuk menghilangkan penipuan serta percaloan dalam proses Seleksi CASN Tahun 2021 agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan,” pungkas Ahmad, dalam rapat yang juga dihadiri oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana dan Ketua Komisi ASN Agus Pramusinto.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media PRTasikmalaya.com dengan judul "Sesuai Arahan Jokowi, Menpan RB Akan Perbanyak Tenaga Teknis dalam Seleksi CASN Tahun 2021" yang tayang pada Jumat 26 Maret 2021.*** (PRTasikmalaya/Gani Kusumanegara)

Editor: Ryannico

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah