Kasus Masuknya TKA hingga Pemukulan Ibu Hamil 9 Bulan, Fiersa Besari: Negara Lupa Kita Bisa Mati karena Lapar

- 15 Juli 2021, 15:41 WIB
Kasus Masuknya TKA hingga Pemukulan Ibu Hamil 9 Bulan, Fiersa Besari: Negara Lupa Kita Bisa Mati karena Lapar
Kasus Masuknya TKA hingga Pemukulan Ibu Hamil 9 Bulan, Fiersa Besari: Negara Lupa Kita Bisa Mati karena Lapar //Tangkap layar Twitter/@FiersaBesari

Portalbangkabelitung.com - Banyak kasus terjadi di Indonesia akibat pandemi, mulai dari masuknya TKA hingga pemukulan ibu hamil sembilan bulan. 

Pandemi Covid-19 saat ini masih melanda seluruh dunia, termasuk tanah air Indonesia. Virus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini melambung tinggi.

Bahkan Indonesia menempati peringkat kedua dunia sebagai negara dengan penambahan kasus harian dan kematian Covid-19 terbanyak setelah Brasil.

Baca Juga: Asal Muasal Kata Idul Adha dan Maknanya

Dilansir dari situs Worldometer per Kamis, 15 Juli 2021, penambahan kasus harian di Indonesia mencapai 54.517 sedangkan Brasil 57.664.

Soal penambahan kasus kematian, penambahan di Indonesia per tanggal yang sama mencapai 991 sedangkan Brasil 1.574.

 

Zona hijau yang ada di Indonesia perlahan-lahan berkurang, apalagi usai kasus masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terkonfirmasi positif Covid-19 awal Juli kemarin.

Baca Juga: BOCORAN Sinopsis Love Story The Series Kamis,15 Juli 2021: Maudy Kerja jadi Pembantu

Seperti diberitakan Portalbangkabelitung.com sebelumnya, TKA asal China tersebut diketahui masuk ke Indonesia di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada Minggu, 4 Juli 2021.

Padahal status Kota Bula dan Kabupaten Seram Bagian Timur saat ini merupakan zona hijau, sehingga bisa dibayangkan jika ada satu saja yang positif, maka kemungkinan penyebaran virus akan lebih besar.

Hal itu terbukti dengan bertambahnya pasien positif Covid-19 sebanyak 19 orang yang mengalami kontak fisik dengan TKA tersebut berdasarkan hasil test antigen.

Baca Juga: Link Nonton Drama Thailand 'Keun Ruk Salub Chata' Episode 5 dan 6 Sub Indo, Terbaru!

Sehingga kini, Kota Bula dan Kabupaten Seram Bagian Timur tidaklah lagi merupakan zona hijau.

Tak hanya sampai di situ, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun menuai banyak kontra.

Masyarakat banyak mengeluhkan aturan PPKM ini yang dinilai membuat masyarakat terutama masyarakat kecil kesusahan.

Baca Juga: Dari Jendela SMP Tayang Kamis,15 Juli 2021: Satria Kenalkan Pacar Barunya, Gina

Apalagi pedagang-pedagang kecil yang dagangannya disita, rusak akibat proses penyemprotan, dibentak, dipukuli hingga disidang dan dipenjara, sebagaimana diberitakan di berbagai media termasuk media sosial.

Apalagi baru-baru ini terjadi pemukulan terhadap pemilik warung yang sedang hamil sembilan bulan di Kabupaten Gowa oleh oknum Satpol PP hingga terkapar.

Banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia saat ini cukup membuat miris hati masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Nonton Sinetron Buku Harian Harian Seorang Istri Episode 269- Kamis,15 Juli 2021

Salah satu musisi sekaligus Youtuber Indonesia Fiersa Besari melalui akun Twitternya @FiersaBesari turut menyinggung banyaknya kasus yang terjadi saat ini.

"Negara peduli kita tidak boleh mati karena virus. Tapi negara lupa kita bisa mati karena lapar," cuit Fiersa Besari sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com pada Kamis, 15 Juli 2021.

Cuitan Fiersa Besari ini pun lantas mendapatkan banyak respon dari warganet.

Baca Juga: Amalan Hari Raya Idul Adha 2021: Bisa Dilakukan dari Rumah Bersama Keluarga

Warganet bersimpati terhadap pedagang kecil lantaran adanya aturan PPKM.

"Kasian pedagang pedagang kecil pinggir jalan, padahal mereka berdagang bukan untuk menjadi kaya, melainkan untuk bertahan hidup.

Sampe dagangannya disita segala macem mereka mau bertahan hidup dengan cara apalagii," balas akun @inityannn.

Baca Juga: Gibran Putra Jokowi Serta Wali Kota Solo Mengkonfirmasi Dirinya Positif Covid-19

Ada juga warganet yang menyingung pejabat pemerintah yang melakukan korupsi terhadap bantuan sosial yang seharusnya diterima masyarakat.

"Yang kaya teriak prokes, yang miskin teriak kelaparan, lah si kaya enak bisa kerja WFH sama nyetok makanan, kita?

Kalau g kerja hati itu ga bisa makan, masih mending kalau di tanggung pemerintah, ini mah engga, bantuan juga di korup, pembagian nya g tepat sasaran lagi hehe," tulis akun @Fahmy43035669.

Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu Episode 61 Kamis, 15 Juli 2021: Penonton akan Dibuat Kesal, Helmi dan Leo Kemana?

Warganet juga menanyakan nasib rakyat yang kelaparan namun tidak bisa bekerja.

"Trs rakyat yg kelaparan krn gabisa kerja gmna?" tulis akun @Atx_L.

"Ppkm nya ingin dipatuhi, Tapi jalan keluar penghasilan rakyatnya gada solusi," tulis akun @ivranssaragih.

Baca Juga: Kode Redeem Game ROX 'Ragnarok X: Next Generation' Hari Ini Kamis 15 Juli 2021, Buruan Klaim sebelum Kehabisan

Hingga artikel ini terbit, cuitan Fiersa Besari sudah disukai sebanyak 53,9 ribu akun dan di-retweet sebanyak 12,3 ribu kali.***

 

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah