Setelah Dikaji Bersama Tim Ahli, BPOM Berikan Izin Penggunaan Vaksin AstraZeneca

20 Maret 2021, 22:52 WIB
Juru Bicara Vaksinasi BPOM Lucia Rizka Andalusia menjelaskan bila vaksin AstraZeneca diizinkan digunakan di Indoneis /Tangkap Layar YouTube.com/Kominfo TV

Portalbangkabelitung.com – Penggunaan Vaksin AstraZeneca sempat ditunda digunakan di Indonesia.

Pasalnya terdapat laporan efek samping dari penggunaan vaksin tersebut dimana pembukaan darah akibat pasca vaksin terjadi di berbagai negara.

Namun, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin dalam penggunaan vaksin AstraZeneca untuk digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca yang Mengandung Tripsin dari Babi Mendapatkan Izin dari MUI dengan 5 Syarat Berikut

Perizinan itu didapatkan setelah adanya kajian BPOM bersama tim ahli dalam Komite Nasional Penilai Obat Indonesia Technical Advisory Group on Immunization dan beberapa expert dan klinisi terkait lainnya.

“Manfaat pemberian vaksin AstraZeneca lebih besar dibandingkan risiko yang ditimbulkan, sehingga vaksin AstraZeneca dapat digunakan,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 BPOM Lucia dalam keterangan pers secara daring lewat kanal YouTube Kominfo TV.

 

Lucia menerangkan bila hasil evaluasi khasiat, keamanan berdasarkan data hasil uji klinis yang disampaikan pada pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca dengan interval 8 hingga 12 minggu pada total 23.745 subjek, aman.

Baca Juga: Siap-Siap! Rekrutmen PNS dan PPPK Akan Dibuka Sebanyak 1,3 Juta Formasi April 2021 Mendatang

“Hasil evaluasi khasiat menunjukan AstraZeneca dapat merangsang pembentukan antibodi dengan baik pada populasi dewasa dan lansia,” jelasnya.

“Hasil efikasi vaksin dengan 2 dosis standar yang dihitung sejak 16 hari pemberian dosis kedua hingga pemantaun dua bulan menunjukan efikasi sebesar 62,1 persen,” tambahnya.

Selain itu, Lucia menjelaskan bila vaksin tersebut telah mendapatkan persetujuan penggunaan secara darurat emergency use authorization (EUA) dari WHO dengan 50 persen tingkat efikasi.

Baca Juga: Diduga Alami Depresi, Pria Ini Menerobos Masuk ke Mapolres Jaksel Hendak Lakukan Bunuh Diri

Ia juga menjelaskan bila efek samping dari pemberian vaksin AstraZeneca dapat ditoleransi dengan baik.

“Efek samping yang dilaporkan dalam studi klinik umumnya ringan dan sedang, dan yang paling sering dilaporkan yakni, reaksi lokal seperti nyeri saat ditekan, panas, kemerahan dan gatal, pembengkakan, dan reaksi sistemik seperti kelelahan, sakit kepala, panas, meriang dan nyeri sendi,” jelasnya.

Sedangkan untuk evaluasi mutu, BPPM telah mengkaji menyeluruh berdasarkan dokumen dari mutu bahan awal hingga stabilitas antigen dan produk vaksin.

Baca Juga: Pesawat Trigana Air PK-YSF yang Tergelincir di Bandara Halim, Begini Kronologinya!

Terkait dengan efek pembekuan darah yang timbul setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca tersebut BPOM RI telah melakukan komunikasi dengan WHO serta badan pengawasan obat di berbagai negara untuk melihat tingkat keamanan vaksin Astrazeneca.

“Hasil review dari pertemuan pertama European Medicine Agency pada 8 Maret memberikan hasil bahwa manfaat vaksin dalam penanganan Covid-19 lebih besar ketimbang risiko efek sampingnya yang mengakibatkan masalah pembekuan darah atau reaksi,” tutur Lucia.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Ringtimesbali.com dengan judul "AstraZeneca Diizinkan di Indonesia, BPOM: Manfaat Vaksin Lebih Besar Ketimbang Efek Samping" yang tayang pada Sabtu 20 Maret 2021.*** (Ringtimesbali/I Putu Juniadhy Ekaputra)

Editor: Ryannico

Sumber: Ringtimes Bali

Tags

Terkini

Terpopuler