“Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama tujuh hari sebelum hari raya keagamaan pekerja/buruh yang bersangkutan,” tutur Ida Fauziyah.
Baca Juga: Perhatikan! Ikuti Panduan Sholat Tarawih Berikut, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Adapun pelaksanaan pemberian THR, diberlakukan bagi pekerja/buruh yang telah memiliki masa kerja satu bulan terus menerus atau lebih.
Selain itu, THR Keagamaan juga diberikan kepada pekerja/buruh yang memiliki kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
Besar jumlah THR bagi pekerja/buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar satu bulan upah kerja.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Habib Rizieq Shihab Kembali Digelar, 10 Saksi Turut Dihadirkan
Adapun bagi pekerja/buruh yang memiliki masa kerja terus menerus selama satu bulan, namun kurang dari 12 bulan, besar THR diberikan secara proporsional berdasarkan dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali dengan satu kali upah.
Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
Sementara bagi pekerja/buruh yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan, 5 Kebutuhan Pokok Ini Mengalami Kenaikan Harga