4 Trik Dan Tips Mengedukasi Anak Muda Tentang Seksual, Berkaca Pada Kasus Parakan 01

- 25 Maret 2021, 04:38 WIB
parakan 01
parakan 01 /Twitter/

PortalBagkaBelitung.com- Beberapa waktu belakangan ini, jagad virtual di tanah air tengah di geger dengan adanya unggahan sebuah video asusila yang trending dengan sebutan Parakan 01.

Sontak, masyarakat Indonesia pun ramai-ramai menyambangi media sosial Twitter untuk melihat unggahan video Parakan 01 yang mempertontonkan sepasang remaja tengah melakukan adegan tak senonoh di belakang gedung.

Lalu, bagaimana baiknya kita sebagai masyarakat dalam menyikapi persoalan ini? Beredarnya video asusila dari Parakan 01 ini mencerminkan minimnya pendidikan seksual yang di dapatkan oleh remaja. Tidak sedikit orang tua yang masih menganggap tabu untuk memberikan pendidikan seksual pada anak dan remaja.

Baca Juga: Aplikasi Untuk Pertumbuhan Janin di Smartphone, Ibu Hamil Wajib Punya!

Idealnya, mereka sudah mulai diberikan pemahaman tentang seksualitas, hubungan dengan lawan jenis, serta hal yang menyangkut sistem reproduksi pria dan wanita.


Namun, bagaimana cara memberikan edukasi seks untuk anak dan remaja dalam usia yang sangat rentan saat ini?

Pendidikan seks untuk remaja

Sebenarnya, anak dan remaja sama-sama membutuhkan edukasi seks sejak dini. Dikutip dari Journal of The American Academy of Pediatrics, baik anak-anak maupun remaja perlu menerima pendidikan yang akurat tentang seksualitas.

Hal ini diperlukan agar mereka mengetahui bagaimana perilaku seksual yang sehat.

Baca Juga: Susu Kedelai juga Dapat Menurunkan Kolesterol, Berikut Rekomendasi 5 Merk Susu Kedelai yang Nikmat dan Sehat

Jangan sampai anak Anda telanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya teman sebaya atau internet.

Anak juga perlu tahu bahwa sebagai orang tua, Anda bisa diajak berdiskusi membhasa tentang topik ini.

Ketika anak sudah diberikan edukasi seks atau pendidikan seksual sejak dini, maka di masa remaja kelak ia pun tidak merasa canggung dan lebih bertanggung jawab atas pertbuatan yang telah mereka lakukan terhadap diri sendiri.

Baca Juga: Jangan Lengah, Selalu Perhatikan Kesehatan Matamu. Berikut Beberapa Trik Menjaga Kesehatan Mata


Apalagi, ketika anak sekolah sudah memasuki usia perkembangan remaja biasanya mempunyai pertanyaan yang lebih spesifik mengenai seks.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menyampaikan dengan tepat agar mereka tidak menyelewenang dari ajaran-ajaran yang di ajarkan kepada mereka.


Edukasi seks pada anak juga tidak hanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan organ seksual semata. Namun juga berhubungan dengan kepemilikan dan kenyamanan tubuh.

Baca Juga: Jauhi Handpone Dari Sekelilingmu Ketika Hendak Tidur, Hal Ini Berdampak Pada Kesehatanmu!

1. Bagian tubuh dan fungsinya

Studi menunjukkan, semakin sering anak terekspos dengan gambar seksual di media, akan lebih besar pula keterlibatan mereka dalam perilaku seksual sejak usia mereka masih sangat muda.

Walaupun begitu, pendidikan seksual yang sebenarnya tidak akan menuntun anak menuju pergaulan bebas.

Rasa penasaran mengenai seks adalah langkah alami dari pertumbuhan anak untuk belajar tentang tubuhnya.

Edukasi seks membantu anak untuk lebih memahami tentang tubuh dan membantu mereka mencintai tubuh mereka sendiri.

Sebelum masuk usia remaja, berikan edukasi seks mengenai area tubuh yang di lindungi dan juga di jaga. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengenalkan fungsi vagina atau penis, payudara, dan berbagai bagian tubuh lainnya.

Baca Juga: Berikut 7 Posisi Gaya Baru Berhubungan Intim Paling Aman, Bagi Pasangan Suami Istri di Masa Covid

Di samping itu, sampaikan pada anak anda bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin dari anda, baik teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya.

Tak lupa, beritahu anak bahwa bagian-bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak disentuh oleh siapapun agar tetap terjaga dan dapat dilindungi oleh mereka sendir.


2. Pubertas yang akan dialami

Sebelum memasuki masa puber, tidak ada salahnya bagi Anda sebagai orangtua untuk menjelaskan apa saja perubahan pada tubuh nantinya. Biasanya, memasuki usia 9 atau 10 tahun pubertas akan dimulai.

Pada anak perempuan, sampaikan bahwa ia akan mengalami pertumbuhan payudara, juga menstruasi. Begitu juga pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area vagina.

Sementara pada anak laki-laki, selain pertumbuhan penis dan testis, ia juga akan mengalami perubahan suara, hingga mimpi basah. Lalu, pertumbuhan rambut di area wajah, ketiak, dan area penis.

Baca Juga: Yuk, Cobain Rahasia Hidup Awet Muda dengan Konsumsi Ramuan Teh Hijau Matcha dan Kunyit!


3. Aktivitas seksual

Pada usia ini, anak Anda mungkin sudah mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi Anda mulai mengajarkan kepada anak mengenai hubungan dengan lawan jenis.

Ya, materi ini juga penting untuk disampaikan pada pendidikan seksual anak dan remaja. Sampaikan kepadanya, bagaimana cara memperlakukan teman lawan jenis agar mereka juga dapat menjaga apa yang di miliki dan dijaga oleh mereka sendiri.

Hal ini juga berhubungan dengan edukasi seks mengenai aktivitas seksual. Sebagai contoh, beri tahu bahwa berciuman dan berpelukan sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa maka dari itu usahakan untuk tidak melakukan hal-hal tersebut dan menjauhinya.

Baca Juga: Simak Manfaat Teh Melati! Selain Untuk Relaksasi Ternyata Teh Melati juga Baik Bagi Kesehatan Jantung


4. Kekerasan dan pelecehan seksual

Edukasi seks atau pendidikan seksual tidak hanya memberikan pemahaman mengenai gambaran aktivitas seksual saja.

Sejak anak berada di sekolah dasar, berikan pemahaman mengenai pelecehan seksual dengan bahasa yang mudah dimengerti agar saat mereka mengalami hal tersebut mereka dapat melindungi dan bertahan dari segala perbuatan yang di alami oleh mereka jadi mereka dapat mempertahankan apa yang tidak seharusnya mereka alami

Jelaskan bahwa anak sudah harus bisa melindungi diri sendiri. Misalkan, menyampaikan sesuatu atau berteriak ketika ada orang yang berniat jahat atau menggodanya baik dengan verbal maupun dengan tindakan langsung.

Baca Juga: Masker Medis hanya Boleh Sekali Pakai! Peneliti LIPI: Virus Corona Bisa Bertahan Lebih dari Seminggu di Masker

Tidak hanya itu saja, hal ini juga berupa intimidasi penampilan atau bagian tubuh, hingga mencoba menyentuh bagian tubuh tertentu. ***(Dini Yustiani/JurnalGaya.com)

Editor: Suhargo

Sumber: jurnalgaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x